PFN Menuju Holding Danareksa: Strategi Penyehatan dan Pengembangan Ekosistem Perfilman Nasional
PFN Menuju Holding Danareksa: Strategi Penyehatan dan Pengembangan Ekosistem Perfilman Nasional
PT Perusahaan Film Negara (PFN), rumah produksi di balik serial ikonik "Si Unyil", tengah memasuki babak baru dalam sejarahnya. Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, mengungkapkan rencana integrasi PFN ke dalam holding BUMN Danareksa. Langkah ini merupakan bagian dari strategi penyehatan dan pengembangan perusahaan, yang dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Senin, 10 Maret 2025. Namun, realisasi integrasi tersebut bergantung pada keputusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), induk holding BUMN.
Yadi menjelaskan bahwa Danareksa telah merancang model bisnis baru bagi PFN. Fokus utama strategi ini adalah optimalisasi aset PFN untuk mendukung perannya sebagai lembaga pembiayaan film. Dua aset utama PFN, yang berlokasi di Jalan Otista dan Tendean, akan menjadi kunci dalam rencana ini. Aset di Jalan Otista, rencananya akan direvitalisasi menjadi pusat kegiatan perfilman, mirip dengan Lokananta, dengan dukungan PT Nindya Karya (Persero). Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang mendukung para sineas lokal, menyediakan ruang kolaborasi dan pengembangan bakat, mirip dengan fungsi Taman Ismail Marzuki, namun dengan fokus khusus pada industri perfilman nasional. Revitalisasi ini diharapkan menghasilkan pendapatan yang akan menstabilkan operasional PFN.
Selain revitalisasi aset, strategi penyehatan PFN juga meliputi pengembangan model pembiayaan film berbasis crowdfunding. PFN akan berperan sebagai co-investor, berkolaborasi dengan investor lain dalam mendanai proyek film tertentu. Saat ini, PFN telah memulai langkah ini dengan dua proyek film yang sedang dalam tahap pengembangan. Model crowdfunding ini diharapkan dapat membuka akses pendanaan yang lebih luas bagi proyek-proyek film berkualitas, sekaligus mengurangi beban finansial PFN. Dengan demikian, strategi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing PFN dan mendorong pertumbuhan industri perfilman dalam negeri.
Integrasi ke holding Danareksa dan implementasi model bisnis baru merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja dan daya tahan PFN di tengah persaingan industri kreatif yang semakin dinamis. Dengan optimalisasi aset, pengembangan ekosistem perfilman, dan model pembiayaan inovatif, PFN diharapkan dapat terus berkontribusi dalam memajukan industri perfilman Indonesia dan melestarikan warisan budaya bangsa, termasuk serial animasi "Si Unyil" yang telah menghibur beberapa generasi.
Langkah-langkah strategis yang dijalankan ini mencakup:
- Integrasi ke dalam holding BUMN Danareksa (tergantung BPI Danantara).
- Optimalisasi aset di Jalan Otista dan Tendean.
- Revitalisasi aset Jalan Otista menjadi pusat kegiatan perfilman.
- Kerjasama dengan PT Nindya Karya (Persero) untuk revitalisasi aset.
- Penerapan model pembiayaan film berbasis crowdfunding.
- Peran sebagai co-investor dalam proyek-proyek film.
Melalui strategi komprehensif ini, PFN diharapkan dapat keluar dari kondisi yang kurang optimal dan kembali berkontribusi besar bagi industri perfilman Tanah Air. Komitmen pemerintah dalam mendukung penyehatan BUMN, khususnya PFN, menjadi kunci keberhasilan implementasi rencana ini.