Program Makan Bergizi Gratis: Anggaran Besar untuk Ciptakan Pasar Pangan Baru dan Berdayakan Masyarakat
Badan Gizi Nasional (BGN) meyakini bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digalakkan pemerintah akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan generasi muda, tetapi juga membuka peluang pasar baru dan mendorong produktivitas sektor pangan di berbagai daerah.
"Program MBG ini dirancang untuk menggerakkan ekosistem pangan secara menyeluruh. BGN hadir untuk membangun pasar baru yang stabil dan menjamin pembelian hasil produksi masyarakat," ujar Dadan pada acara peluncuran program di Bangkalan, Jawa Timur, Senin (26/5/2025).
Dadan menjelaskan, dengan target 82,9 juta penerima manfaat, termasuk 5 juta santri, program MBG menciptakan permintaan yang terpusat untuk berbagai bahan pangan bergizi. Kebutuhan akan beras, telur, ayam, ikan, sayur, buah, dan susu meningkat secara signifikan, membuka peluang bagi petani, peternak, dan produsen makanan lokal untuk meningkatkan hasil produksi mereka.
"Sebelumnya, belum ada program konsolidasi yang sebesar dan seluas ini. MBG menciptakan permintaan yang masif dan terjamin, memberikan kepastian bagi para produsen pangan," tambahnya.
BGN, sebagai lembaga yang dibentuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, memiliki anggaran yang sangat besar untuk menjalankan program MBG. Pada tahun 2025, BGN mengelola dana sebesar Rp 121 triliun, yang terdiri dari Rp 71 triliun dana pokok dan tambahan Rp 50 triliun. Bahkan, untuk tahun 2026, pagu indikatifnya mencapai Rp 217 triliun.
"BGN adalah badan dengan anggaran terbesar di Indonesia, dan seluruh dana ini dialokasikan untuk menyerap bahan baku pangan dari masyarakat," tegas Dadan.
Dengan adanya jaminan pasar dan pembelian dari negara, Dadan mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih proaktif dalam memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk meningkatkan produktivitas pangan. Ia menekankan bahwa model pembangunan yang dibawa oleh BGN melalui program MBG adalah pendekatan baru yang memberdayakan masyarakat dari hulu hingga hilir, mulai dari petani, peternak, koperasi, hingga lembaga pendidikan seperti pesantren.
"Saya mengimbau agar lahan-lahan yang tidak aktif dapat dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat dapat mengembangkan berbagai metode pertanian modern, seperti rumah kaca, pertanian partikel (particle farming), atau teknologi pertanian lainnya. Jangan ragu untuk berinvestasi karena pembelian hasil panen dijamin oleh negara," pungkasnya.
Berikut beberapa poin penting dari program MBG:
- Menciptakan pasar baru untuk produk pangan lokal.
- Menjamin pembelian hasil produksi petani dan peternak.
- Mendorong peningkatan produktivitas sektor pangan.
- Memberdayakan masyarakat dari hulu hingga hilir.
- Meningkatkan kesehatan generasi muda.
- Memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk pertanian.
Dengan adanya program MBG, diharapkan sektor pertanian dan pangan di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.