Faktor Penyebab Konsumsi BBM Mobil Klasik Lebih Tinggi Dibanding Mobil Modern

Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada mobil-mobil klasik atau yang sering disebut "Motuba" (Mobil Tua Bangka), kerap kali menjadi perhatian utama bagi para pemiliknya. Meskipun terkadang memiliki kapasitas mesin yang setara dengan mobil-mobil keluaran terbaru, Motuba cenderung menunjukkan tingkat konsumsi BBM yang lebih tinggi. Apa sebenarnya yang menjadi penyebab fenomena ini?

Seorang pakar otomotif dari Juna Speed Klaten, Hari, menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor kunci yang memengaruhi efisiensi penggunaan BBM pada kendaraan. Salah satu faktor yang paling mendasar adalah kapasitas mesin itu sendiri. Semakin besar volume total silinder pada mesin, semakin banyak campuran bahan bakar dan udara yang dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga.

Namun, kapasitas mesin bukanlah satu-satunya penentu. Hari menambahkan bahwa kubikasi silinder juga berkorelasi dengan dimensi fisik mesin. Meskipun mesin berkapasitas besar dapat menghasilkan tenaga yang signifikan, bobot kendaraan secara keseluruhan juga akan bertambah. Penambahan bobot ini menjadi beban tambahan bagi mesin, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan konsumsi BBM. Inilah mengapa banyak mobil modern dirancang dengan mesin yang lebih ringkas dan ringan, untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.

Selain faktor-faktor mekanis, teknologi yang digunakan pada Motuba juga memegang peranan penting. Sistem yang digunakan pada Motuba umumnya tidak sekompleks dan secanggih mobil modern, sehingga efisiensi pembakaran bahan bakar cenderung lebih rendah. Mobil modern dilengkapi dengan sistem injeksi yang presisi, perangkat elektronik yang kompleks, serta berbagai sensor yang memantau dan mengoptimalkan kinerja mesin. Sementara itu, banyak Motuba masih mengandalkan karburator, sebuah sistem suplai BBM yang lebih sederhana dan kurang akurat dalam mengukur jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke masing-masing silinder.

Sistem pembakaran yang kurang sempurna pada Motuba menyebabkan konsumsi BBM menjadi lebih boros. Selain itu, kondisi komponen-komponen mesin yang mulai aus seiring berjalannya waktu juga dapat memperburuk situasi. Misalnya, ring piston yang aus dapat menyebabkan tenaga mesin menurun dan sirkulasi suplai BBM menjadi terganggu. Akibatnya, mesin Motuba menjadi loyo dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang sama.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan konsumsi BBM Motuba lebih boros:

  • Kapasitas Mesin yang Besar: Mesin dengan volume silinder yang besar membutuhkan lebih banyak campuran bahan bakar dan udara.
  • Bobot Kendaraan yang Berat: Bobot yang bertambah membebani mesin dan meningkatkan konsumsi BBM.
  • Teknologi yang Sederhana: Sistem pembakaran yang kurang efisien dibandingkan mobil modern.
  • Komponen Mesin yang Aus: Kondisi komponen yang menurun dapat mengganggu kinerja mesin dan meningkatkan konsumsi BBM.
  • Penggunaan Karburator: Sistem suplai BBM yang kurang presisi dibandingkan injeksi.

Dengan memahami faktor-faktor ini, pemilik Motuba dapat lebih bijak dalam merawat kendaraannya dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan BBM.