Angin Kencang Terjang Kuningan, Rumah Warga Ambruk dan Kepanikan Melanda
Amukan Angin Landa Desa di Kuningan, Rumah Warga Rusak Parah
Senin petang menjadi saksi bisu amukan angin kencang yang disertai hujan deras di Desa Sindang Barang, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bencana ini mengakibatkan kerusakan signifikan pada sejumlah rumah warga, dengan satu rumah dilaporkan ambruk di bagian dapur.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan dahsyatnya angin puting beliung yang menerjang area persawahan, merobek atap rumah dan menerbangkannya ke udara. Angin kencang kemudian memasuki permukiman, memicu kepanikan di antara penduduk setempat. Mereka berusaha mendokumentasikan kerusakan yang terjadi, yang sebagian besar menimpa bagian atap rumah.
Azis, Kepala Dusun Manis yang rumahnya roboh, menuturkan bahwa angin kencang datang bersamaan dengan hujan deras. "Suara gemuruh sangat jelas terdengar, asbes beterbangan, bahkan gerobak tukang bubur bayi pun terlempar ke jalan. Rumah saya roboh, dan kejadian serupa juga menimpa rumah warga di RT lain," ungkap Azis.
Saat kejadian, Azis sedang berada di ruang tengah bersama istri dan ketiga anaknya. Ia merasa beruntung karena bangunan dapur ambruk ke arah luar, bukan ke bagian tengah rumah. Dengan sigap, ia membawa keluarganya mengungsi ke rumah tetangga untuk menghindari bahaya yang lebih besar. Ia juga menyaksikan tetangganya yang lain turut menjadi korban amukan angin.
Akibat kejadian ini, sejumlah perabotan di dapur dan ruang belakang rumah Azis mengalami kerusakan. Ia berharap kejadian ini menjadi yang pertama dan terakhir bagi dirinya dan warga sekitar.
Upaya Penanganan dan Imbauan Waspada
Supendi, Sekretaris Desa Sindang Barang, menjelaskan bahwa angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan deras yang berlangsung selama 15 hingga 20 menit. "Saya masih berada di desa saat kejadian dan terkejut dengan kekuatan angin yang menerpa," ujarnya.
Dari lantai dua gedung balai desa, Supendi melihat baliho beterbangan dan rumah Azis runtuh. Setelah hujan dan angin mereda, ia langsung menuju rumah-rumah warga yang terdampak. Dari pendataan sementara, sekitar 10 rumah mengalami kerusakan, mayoritas pada bagian atap. Empat rumah mengalami kerusakan sedang, sementara rumah Azis mengalami kerusakan paling parah.
Supendi mengaku baru pertama kali mengalami kejadian seperti ini dan berharap tidak terulang kembali. Ia mengimbau warga untuk tetap waspada dan berkoordinasi dengan petugas kecamatan dan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Sejak kejadian, warga yang terdampak terus berupaya merapikan kerusakan. Mereka bergegas melakukan perbaikan karena khawatir hujan akan kembali turun.
Kerugian yang dialami warga saat ini sedang didata dan diajukan kepada pihak terkait agar segera mendapatkan bantuan yang diperlukan.