KTT ASEAN ke-46: Prabowo Subianto Serukan Penguatan Solidaritas dan Kerja Sama Regional

markdown Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Presiden Prabowo Subianto bersama para pemimpin negara anggota ASEAN lainnya secara resmi menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur. Penandatanganan ini menjadi simbol komitmen bersama untuk memperkuat integrasi dan kerja sama di antara negara-negara anggota. Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, turut hadir sebagai pengamat dalam acara tersebut, mengingat status Timor Leste yang belum menjadi anggota penuh ASEAN.

"ASEAN harus lebih kuat, lebih solid. Situasi dunia tidak menentu jadi kita harus kerja sama lebih baik lagi," tegas Prabowo usai menandatangani deklarasi tersebut. Pernyataan ini mencerminkan pandangan bahwa di tengah dinamika global yang kompleks dan tidak pasti, persatuan dan kolaborasi yang erat menjadi kunci bagi stabilitas dan kemajuan kawasan.

Deklarasi Kuala Lumpur memuat delapan poin utama yang menegaskan kembali visi dan komitmen ASEAN untuk masa depan, yaitu:

  • Meneguhkan Visi Jangka Panjang ASEAN 2045: Memantapkan komitmen terhadap visi kawasan yang tangguh, inovatif, dan berpusat pada rakyat untuk dua dekade mendatang, menjadi panduan strategis dalam menghadapi tantangan global.
  • Mendorong Integrasi Kawasan yang Inklusif dan Berkelanjutan: Mengutamakan integrasi yang berpihak pada rakyat, mengurangi kesenjangan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan, dan berinvestasi pada potensi sumber daya manusia.
  • Menanggapi Disrupsi Global secara Kolektif: Mengembangkan tata kelola bersama untuk menghadapi disrupsi teknologi, fragmentasi ekonomi, dan perubahan iklim, mengelola inovasi agar tidak memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi.
  • Memperkuat Kepercayaan dan Solidaritas Kawasan: Menekankan pentingnya solidaritas dan kepercayaan regional sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan geopolitik, menjadikan visi 2045 sebagai visi yang realistis, bertekad, dan didasarkan pada kepercayaan.
  • Melanjutkan Warisan Visi Komunitas ASEAN 2025: Melanjutkan visi yang diluncurkan pada tahun 2015, memperdalam integrasi di tiga pilar utama ASEAN: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.
  • Meningkatkan Peran ASEAN sebagai Poros Stabilitas Global: Memperkuat tekad untuk menjadi jangkar stabilitas dan pusat pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global, memperluas kerja sama lintas kawasan dengan semangat kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.
  • Membangun Tata Kelola Digital dan Ekonomi Masa Depan: Mendorong kerja sama dalam pengembangan teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan ekonomi digital secara inklusif, beretika, dan berkelanjutan.
  • Mendorong Kepemimpinan Pemuda dan Keterlibatan Masyarakat Sipil: Mengafirmasi peran penting generasi muda, parlemen, komunitas bisnis, dan masyarakat sipil dalam pembangunan kawasan yang partisipatif dan responsif.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan bahwa deklarasi ini bukan sekadar penghormatan terhadap masa lalu, melainkan perjanjian hidup yang menyongsong masa depan. Pernyataan ini menekankan pentingnya kerja sama berkelanjutan dan adaptasi terhadap perubahan zaman untuk mencapai tujuan bersama.

Penandatanganan Deklarasi Kuala Lumpur menjadi momentum penting bagi ASEAN untuk memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di panggung global, menjaga stabilitas kawasan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, ASEAN siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan.