Perjuangan Warga Tangerang Mendapatkan Uang Baru Jelang Lebaran: Perjalanan 65 Kilometer ke Rangkasbitung

Perjuangan Warga Tangerang Mendapatkan Uang Baru Jelang Lebaran: Perjalanan 65 Kilometer ke Rangkasbitung

Jelang Lebaran 2025, kebutuhan masyarakat akan uang pecahan baru meningkat signifikan. Namun, kekurangan kuota penukaran uang di Kota Tangerang memaksa sejumlah warga menempuh perjalanan ekstra untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu contohnya adalah David, warga Poris, yang rela menempuh perjalanan sejauh 65 kilometer dari Kota Tangerang menuju Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, untuk menukar uang. Perjalanan yang memakan waktu sekitar dua jam ini ditempuh demi mendapatkan uang pecahan baru untuk kebutuhan Lebaran. David menceritakan, ia mulai mengantre secara online melalui situs Pintar Bank Indonesia sejak pukul 09.00 WIB sehari sebelumnya, namun gagal mendapatkan kuota di lokasi yang lebih dekat. Setelah mencoba beberapa lokasi di Tangerang dan Jakarta tanpa hasil, ia akhirnya berhasil mendapatkan kuota di Rangkasbitung.

Sesampainya di lokasi penukaran uang di depan Masjid Agung Al-Araaf Rangkasbitung, David harus mengantre dan menunjukkan bukti pendaftaran online serta Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan nomor antrean. Ia mendapatkan nomor antrean 19. Kisah serupa juga dialami oleh Nuraeni, warga Cipanas, Kabupaten Lebak. Ia memilih menukar uang di Rangkasbitung karena tidak tersedianya layanan penukaran keliling di daerahnya, berbeda dengan tahun sebelumnya. Meskipun sempat kesulitan mengakses situs Pintar Bank Indonesia dan akhirnya mendapatkan jadwal penukaran paling akhir, Nuraeni bersyukur masih mendapatkan kuota dan berhasil menukar uang sebesar Rp 2.500.000 untuk dibagikan kepada keluarga dan tetangga selama Lebaran. Kesulitan akses website dan terbatasnya kuota menjadi kendala utama yang dihadapi masyarakat dalam memperoleh uang baru.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa, BI Banten telah menyiapkan dana sebesar Rp 2,7 triliun untuk penukaran uang selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Sebanyak 52 titik lokasi penukaran uang disediakan di seluruh wilayah Banten, baik melalui loket kantor bank maupun layanan kas keliling. Namun, kenyataannya, distribusi dan aksesibilitas layanan tersebut masih menjadi kendala bagi sebagian masyarakat, seperti yang dialami warga Tangerang yang terpaksa menempuh perjalanan jauh ke Rangkasbitung. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi dan peningkatan strategi distribusi uang baru oleh Bank Indonesia agar lebih merata dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya menjelang hari raya besar seperti Lebaran.

Meskipun Bank Indonesia telah menyediakan layanan penukaran uang yang cukup memadai, kendala teknis seperti kesulitan akses situs web dan terbatasnya kuota di sejumlah lokasi menunjukkan perlunya peningkatan kualitas dan kapasitas layanan digital yang disediakan. Selain itu, perlu dikaji ulang strategi distribusi layanan penukaran uang keliling agar jangkauannya lebih luas dan dapat menjangkau daerah-daerah yang terpencil atau memiliki akses terbatas. Pengalaman warga Tangerang yang menempuh perjalanan jauh ke Rangkasbitung menjadi bukti nyata perlunya perbaikan sistem ini untuk memastikan setiap warga dapat dengan mudah mendapatkan uang baru yang mereka butuhkan jelang Lebaran.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Ketersediaan Kuota: Kuota penukaran uang yang terbatas di beberapa wilayah menjadi kendala utama.
  • Aksesibilitas Website: Kesulitan akses website Pintar Bank Indonesia menyebabkan antrean panjang dan kesulitan mendapatkan kuota.
  • Distribusi Layanan: Layanan penukaran uang keliling belum menjangkau semua wilayah, memaksa warga menempuh perjalanan jauh.
  • Perencanaan Distribusi Uang: Perencanaan distribusi uang baru perlu dievaluasi untuk memastikan ketersediaan yang merata di seluruh wilayah.