Timor Leste Diprediksi Resmi Bergabung dengan ASEAN pada Oktober 2025
Kuala Lumpur, Malaysia - Kabar baik menghampiri Timor Leste, negara yang telah lama berjuang untuk menjadi anggota penuh ASEAN. Harapan untuk menjadi anggota ke-11 organisasi regional ini semakin mendekati kenyataan. Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, mengumumkan bahwa Timor Leste diperkirakan akan secara resmi diterima sebagai anggota ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025.
Mohamad Hasan menyampaikan bahwa Timor Leste telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peta jalan (roadmap) keanggotaan. Negara-negara anggota ASEAN saat ini sedang menyelesaikan proses hukum domestik yang diperlukan untuk memuluskan jalan bagi aksesi Timor Leste.
"Negara-negara anggota ASEAN saat ini sedang menjalankan prosedur hukum domestik masing-masing dengan tujuan menyelesaikan proses aksesi Timor Leste pada KTT ASEAN ke-47 dan KTT terkait pada bulan Oktober. Kami sangat berharap proses ini dapat berjalan lancar," ujar Mohamad Hasan di sela-sela persiapan pertemuan puncak di Kuala Lumpur.
Dukungan solid dari para menteri luar negeri ASEAN menjadi indikasi positif bagi Timor Leste, yang telah mengajukan permohonan keanggotaan sejak tahun 2011. Mohamad Hasan menambahkan, "Pemerintah Dili telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk memenuhi semua persyaratan keanggotaan yang telah ditetapkan."
Namun, di balik optimisme ini, Timor Leste masih menghadapi sejumlah tantangan internal yang perlu diatasi agar dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara efektif dalam agenda pembangunan komunitas ASEAN. Sebagai salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste bergulat dengan masalah-masalah mendasar seperti ketimpangan sosial yang mencolok, tingkat kekurangan gizi yang mengkhawatirkan, dan angka pengangguran yang tinggi. Ketergantungan ekonomi yang besar pada sektor minyak juga menjadi perhatian utama.
Selain itu, pembangunan infrastruktur yang belum memadai dan pengembangan sumber daya manusia yang terbatas merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah Timor Leste.
Presiden Timor Leste, Jose Ramos-Horta, telah lama menyuarakan aspirasi negaranya untuk bergabung dengan blok regional ini. Sejak memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 2002, Timor Leste secara konsisten berupaya untuk menjadi bagian dari keluarga besar ASEAN dan telah memegang status sebagai negara pengamat sejak tahun 2022.
Dengan menjadi anggota penuh ASEAN, Timor Leste berharap dapat memperoleh manfaat ekonomi dan politik yang signifikan, serta berperan aktif dalam berbagai program dan kerja sama yang menjadi platform utama pembangunan regional di Asia Tenggara.
Adapun tantangan internal yang harus dihadapi Timor Leste adalah:
- Ketimpangan sosial
- Kekurangan gizi
- Angka pengangguran yang tinggi
- Ketergantungan ekonomi pada sektor minyak
- Pembangunan infrastruktur yang belum memadai
- Pengembangan sumber daya manusia yang terbatas