Aston Villa Terancam Jual Pemain Bintang Usai Gagal Meraih Tiket Liga Champions

Mimpi Liga Champions Pupus, Aston Villa Hadapi Krisis Finansial

Gagalnya Aston Villa mengamankan tempat di Liga Champions musim depan membawa dampak signifikan bagi kondisi keuangan klub. Potensi pendapatan yang hilang memaksa klub untuk mempertimbangkan penjualan sejumlah pemain kunci demi mematuhi regulasi keuangan yang berlaku.

Aston Villa harus puas menduduki posisi keenam di klasemen akhir Liga Inggris setelah dikalahkan Manchester United dengan skor 0-2 pada pertandingan yang diwarnai kontroversi. Gol Morgan Rogers yang dianulir menjadi sorotan utama dalam pertandingan tersebut. Kejadian bermula ketika Rogers berhasil merebut bola dari kiper MU, Altay Bayindir, dan menceploskannya ke gawang. Namun, wasit Thomas Bramall telah meniup peluit sebelum bola melewati garis, sehingga gol tersebut tidak disahkan. Keputusan ini membuat VAR tidak dapat melakukan intervensi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ironisnya, Manchester United kemudian berhasil mencetak gol melalui Amad Diallo, disusul gol dari Christian Eriksen, yang memastikan kemenangan bagi Setan Merah.

Manajemen Aston Villa segera melayangkan protes resmi kepada PGMOL, badan yang bertanggung jawab atas perwasitan di Inggris. Mereka mempertanyakan penunjukan Bramall, yang dianggap kurang berpengalaman, untuk memimpin pertandingan penting tersebut. Dalam pernyataan resminya, klub menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut dan meyakini bahwa wasit yang lebih berpengalaman seharusnya ditugaskan untuk pertandingan dengan taruhan yang begitu tinggi. Menurut Villa, dianulirnya gol Rogers, yang seharusnya memberi mereka keunggulan 1-0, menjadi faktor krusial yang menyebabkan kegagalan mereka lolos ke Liga Champions.

Meski mengumpulkan poin yang sama dengan Newcastle United, yaitu 66 poin, Villa harus merelakan tiket terakhir Liga Champions kepada The Magpies karena kalah selisih gol. Kegagalan ini membawa dampak finansial yang cukup besar bagi klub.

Dampak Finansial dan Kemungkinan Penjualan Pemain

Menurut laporan dari The Athletic, kegagalan lolos ke Liga Champions dapat menyebabkan Aston Villa kehilangan potensi pendapatan minimal sebesar 30 juta Poundsterling, atau sekitar 661 miliar Rupiah. Jumlah ini bahkan berpotensi meningkat hingga 100 juta Poundsterling. Kehilangan pendapatan sebesar ini menjadi pukulan berat bagi Villa, yang membutuhkan dana segar untuk mematuhi aturan Profitabilitas dan Keberlanjutan (PSR) yang ditetapkan oleh Premier League. Dalam dua musim sebelumnya, klub telah mencatatkan kerugian total sebesar 205,5 juta Poundsterling.

Keikutsertaan di Liga Europa memang dapat memberikan sedikit bantuan finansial, namun tidak sebanding dengan pendapatan yang bisa diperoleh dari Liga Champions. Jika tidak ada pemasukan signifikan dari sektor komersial lainnya, penjualan pemain menjadi opsi terakhir bagi Villa untuk menyeimbangkan neraca keuangan klub.

Sebenarnya, terlepas dari lolos atau tidaknya ke Liga Champions, Villa tetap harus menjual pemain untuk memenuhi batasan kerugian maksimal sebesar 105 juta Poundsterling selama tiga tahun. Namun, dengan kegagalan ini, jumlah pemain yang akan dilepas kemungkinan akan bertambah.

Sejumlah pemain bintang seperti Emi Martinez, Leon Bailey, Boubacar Kamara, Jacob Ramsey, dan Ollie Watkins dilaporkan telah menarik minat dari klub lain. Bahkan, Morgan Rogers juga dikabarkan tengah dipantau oleh beberapa klub.

Berikut adalah beberapa pemain kunci yang berpotensi dijual oleh Aston Villa:

  • Emi Martinez (Kiper)
  • Leon Bailey (Gelandang Sayap)
  • Boubacar Kamara (Gelandang Bertahan)
  • Jacob Ramsey (Gelandang Tengah)
  • Ollie Watkins (Penyerang)
  • Morgan Rogers (Penyerang Sayap)