Setelah Absen Panjang, Pasar Seni ITB Siap Kembali Menggebrak

Institut Teknologi Bandung (ITB) bersiap menghidupkan kembali tradisi seni yang telah lama dinantikan. Setelah 11 tahun vakum, Pasar Seni ITB akan kembali digelar, menandai babak baru dalam sejarah seni di kampus Ganesha.

Rangkaian acara pra-event bertajuk "Sinestesia: Merayakan Kembali" telah sukses digelar di Lapangan Merah, Gedung CAD, ITB, menjadi pemanasan sebelum acara puncak yang dijadwalkan pada 19 Oktober 2025. Konsep "Sinestesia" diusung sebagai cara untuk mengajak pengunjung merasakan pengalaman seni melalui berbagai indra, menciptakan pengalaman imersif yang melampaui batas visual.

Ketua Pelaksana Pasar Seni ITB 2025, Kayla Hafsah, mengungkapkan bahwa kembalinya Pasar Seni bukan sekadar pengulangan masa lalu, melainkan upaya untuk menghidupkan kembali denyut nadi seni di ITB. Ia mengajak pengunjung untuk tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan semangat Pasar Seni melalui pengalaman multisensori yang unik.

Plt. Dekan FSRD ITB, Nurdian Ichsan, menambahkan bahwa Pasar Seni ITB kini menjadi milik bersama, bukan hanya milik Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD). Ia berharap acara ini menjadi momentum perubahan yang melibatkan seluruh elemen kampus, mulai dari mahasiswa, dosen, alumni, hingga masyarakat luas.

Sebagai pembuka rangkaian acara, pameran "Kilas Balik: Lima Dekade Pasar Seni ITB" digelar di Galeri Soemardja. Pameran ini menyajikan arsip visual, dokumentasi, dan artefak dari tahun 1972 hingga 2014, merekam perjalanan panjang Pasar Seni ITB dari masa ke masa. Pameran ini menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa kini, sekaligus mempersiapkan pengunjung untuk perayaan puncak pada bulan Oktober.

Pasar Seni ITB kali ini mengusung semangat keberlanjutan dengan melibatkan komunitas dan mengangkat potensi lokal melalui pendekatan interdisipliner. Berbagai program menarik seperti Pasa, Semangat Rupa, Laka Laku, Nyemal Nyemil, dan Saling Sua dirancang untuk menciptakan ekosistem kreatif yang reflektif dan partisipatif.

Tema besar Pasar Seni ITB 2025 adalah "Setakat Lekat: Laku, Temu, Laju", yang mencerminkan semangat zaman yang dinamis dan saling terhubung. Sebelum acara puncak, serangkaian pra-acara seperti Beranda Bersama, Sepanjang Masa, Saling Senggo, dan Tapak Meriah akan digelar untuk memperluas jangkauan interaksi antara seniman, komunitas, dan masyarakat.

Dengan pendekatan kuratorial yang mendalam dan semangat keterlibatan publik yang tinggi, Pasar Seni ITB 2025 diharapkan menjadi wadah untuk refleksi, pertemuan lintas disiplin, dan perayaan seni, kebersamaan, keberagaman, serta kekayaan ekspresi. Kembalinya Pasar Seni ITB menjadi angin segar bagi dunia seni Indonesia, khususnya di kalangan akademisi dan pecinta seni di Bandung dan sekitarnya.