Keluarga Tegaskan Komitmen Merawat Makam Abah Qomar, Bantah Tuduhan Konten Negatif

Keluarga komedian Nurul Qomar, yang lebih dikenal sebagai Abah Qomar, angkat bicara terkait viralnya konten negatif yang menyoroti kondisi makam almarhum. Putra Abah Qomar, Rahardja, secara tegas membantah tuduhan bahwa keluarga mengabaikan perawatan makam ayahnya.

Rahardja mengungkapkan kekecewaannya terhadap oknum pembuat konten yang dianggapnya telah menyebarkan fitnah dan informasi yang tidak benar. Ia mempertanyakan motif pembuatan konten tersebut dan menyayangkan tindakan merekam serta menyebarluaskan video yang berisi narasi negatif tentang kondisi makam Abah Qomar.

"Urusan makam adalah urusan keluarga kami. Apakah mereka yang membuat konten ikut mengurus atau membiayai perawatan makam? Tentu tidak," ujar Rahardja dengan nada kesal.

Rahardja kemudian menjelaskan tiga alasan utama mengapa makam Abah Qomar belum dipugar. Pertama, almarhum semasa hidupnya berpesan agar makamnya dibuat sederhana. Kedua, Abah Qomar baru saja meninggal dunia lima bulan lalu, dan kondisi tanah makam masih basah. Menurut kepercayaan masyarakat, sebaiknya pemugaran makam dilakukan setelah tanahnya benar-benar kering dan padat.

"Mungkin di dalamnya juga masih ada jasadnya. Karena makamnya masih basah, jadi kata orang pemakaman, nanti dulu tunggu makamnya kering, tunggu tanah makamnya padat," imbuhnya.

Ketiga, Rahardja merasa tidak adil jika makam Abah Qomar dibandingkan dengan makam kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia sejak lama. Makam Abah Qomar terletak di samping makam ayah dan ibunya di TPU Carang Pulang, Tangerang, Banten. Ia menekankan bahwa kondisi makam orang tuanya yang terlihat lebih terawat adalah karena telah lama berdiri.

"Ini (orang tua Abah Qomar) meninggal dari 2003, makanya udah ditinggiin (tanah dan makamnya). Bokap gue, baru. Berharap langsung disemen? Sabar dulu. Lo seenaknya bikin video rekam-rekam bilang kuburannya gak keurus. Kata siapa?" tanyanya dengan nada tinggi.

Rahardja juga menyayangkan tindakan netizen yang hanya membuat konten tanpa berziarah dan mendoakan Abah Qomar. Ia juga mengkritik penambahan narasi yang dianggapnya memfitnah almarhum.

Sementara itu, istri Abah Qomar, Siti Mariyam, mengaku sedih melihat konten negatif tentang makam suaminya. Ia mengatakan bahwa keluarga masih dalam suasana duka dan merasa tidak nyaman dengan komentar-komentar negatif yang beredar.

"Saya tentunya ya sedih ada. Kita masih dalam suasana duka, ada hal-hal yang bicaranya negatif, mungkin dia di sana, 'Kasihan ni Abah makam gak terawat'. Cuma kan pikiran dia sama pikiran kita beda. Jadi kita gak bisa samain pikiran gitu aja," ungkap Siti Mariyam.

Siti Mariyam menegaskan bahwa renovasi makam Abah Qomar telah direncanakan setelah enam bulan kepergian almarhum. Pihak keluarga akan berusaha mewujudkan pesan Abah Qomar agar makamnya dibuat sederhana.