Jembatan Darurat Jambi-Sumbar Tersambung, Namun Belum Fungsional

Jembatan Darurat Jambi-Sumbar Tersambung, Namun Belum Fungsional

Proses pembangunan jembatan darurat Bailey di Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi, yang menghubungkan Provinsi Jambi dan Sumatera Barat telah menunjukkan perkembangan signifikan. Per tanggal 10 Maret 2025, konstruksi jembatan telah berhasil dihubungkan. Namun, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi, Ibnu Kurniawan, menekankan bahwa jembatan tersebut masih belum dapat dilalui oleh kendaraan umum. Penyelesaian tahap akhir pembangunan, terutama pemasangan lantai jembatan dan girder penyangga, masih berlangsung. Keterlambatan ini diakibatkan oleh beberapa faktor, termasuk cuaca yang kurang mendukung. Tim BPJN menargetkan penyelesaian keseluruhan konstruksi jembatan darurat ini dalam waktu dekat.

Meskipun telah terhubung, jembatan Bailey ini memiliki keterbatasan daya dukung beban hingga maksimal 20 ton. Hal ini penting untuk diperhatikan guna mencegah potensi kerusakan atau kecelakaan. Pembangunan jembatan bersifat sementara dan hanya akan difungsikan hingga tersedia anggaran serta proses tender untuk pembangunan jembatan permanen sepanjang 20 meter selesai dilaksanakan. Jembatan permanen ini akan dirancang untuk memenuhi standar keamanan dan kapasitas beban yang lebih tinggi, guna menjamin kelancaran lalu lintas di jalur vital lintas Sumatera ini. Kerusakan jalan di Km 58 yang menyebabkan amblasnya jalan dan mendesak pembangunan jembatan darurat tersebut, diakibatkan oleh intensitas hujan lebat dalam beberapa waktu terakhir. BPJN berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan jembatan darurat secepatnya, sembari mempersiapkan proses pengadaan dan pembangunan jembatan permanen sebagai solusi jangka panjang. Proses tersebut mencakup studi kelayakan, perencanaan desain, lelang tender, dan pengawasan konstruksi. Diharapkan, proses pembangunan jembatan permanen dapat berjalan lancar dan rampung dalam waktu yang telah ditetapkan, untuk meminimalisir dampak negatif terhadap perekonomian dan mobilitas masyarakat di daerah tersebut.

Langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh BPJN meliputi:

  • Penyelesaian pemasangan girder atau balok baja penyangga lantai jembatan.
  • Pemasangan dan penyelesaian seluruh bagian lantai jembatan.
  • Pengujian beban jembatan untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur.
  • Koordinasi dengan pihak terkait untuk pengaturan lalu lintas setelah jembatan beroperasi.
  • Persiapan tender dan pembangunan jembatan permanen sebagai solusi jangka panjang.

BPJN terus memantau perkembangan pembangunan dan berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru kepada publik. Kepastian kapan jembatan dapat beroperasi sepenuhnya akan diinformasikan setelah proses penyelesaian dan pengujian selesai dilakukan.