Banjir Rendam Jalan Jatinegara, Tim Gulkarmat Jakarta Timur Kerahkan Pompa Penyedot Air
Banjir Rendam Jalan Jatinegara, Tim Gulkarmat Jakarta Timur Kerahkan Pompa Penyedot Air
Luapan Kali Ciliwung mengakibatkan genangan air setinggi 40-50 sentimeter merendam Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, pada Selasa, 4 Maret 2025, pukul 13.00 WIB. Kejadian ini memaksa petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur untuk segera turun tangan dan melakukan penyedotan air guna menormalisasi lalu lintas. Genangan air yang cukup signifikan ini membuat jalan tersebut praktis tidak bisa dilalui kendaraan roda dua, bahkan kendaraan roda empat pun mengalami kesulitan. Hanya bus besar dan TransJakarta yang masih dapat melintas dengan aman.
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, menjelaskan bahwa lima unit pompa air dikerahkan untuk menyedot genangan air di Jalan Jatinegara Barat. Air yang telah disedot kemudian dialirkan ke Kali Ciliwung untuk mencegah meluasnya genangan air dan mempertahankan ketinggian air agar kendaraan roda empat masih bisa melintas. "Kita berupaya agar ketinggian air tidak terlalu tinggi dan tetap bisa dilalui kendaraan roda empat," ujar Muchtar dalam keterangannya. Kendaraan roda dua sementara dialihkan ke jalur alternatif di Jalan Jatinegara Timur untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
Muchtar juga menjelaskan bahwa fokus awal tim Gulkarmat difokuskan pada upaya evakuasi di sepanjang bantaran Kali Ciliwung. Wilayah yang menjadi prioritas evakuasi meliputi Balekambang, belakang Kampus Binawan, Cililitan Kecil, Bidara Cina, hingga Kampung Pulo. Informasi mengenai luapan air yang menggenangi Jalan Jatinegara Barat baru diterima setelah tim selesai melakukan evakuasi di sepanjang bantaran kali.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat bahwa banjir yang terjadi pada Selasa tersebut merendam 105 RT di berbagai wilayah dan lima ruas jalan di Jakarta. Di Jakarta Timur, tercatat 25 RT terdampak banjir, dengan ketinggian air yang bervariasi. Berikut rinciannya:
- Kelurahan Bidara Cina: 3 RT (120-370 cm)
- Kelurahan Cipinang Muara: 2 RT (80 cm)
- Kelurahan Kampung Melayu: 27 RT (200 cm)
- Kelurahan Bale Kambang: 3 RT (250 cm)
- Kelurahan Cawang: 7 RT (320 cm)
- Kelurahan Cililitan: 2 RT (60 cm)
- Kelurahan Gedong: 3 RT (300-450 cm)
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya antisipasi dan manajemen bencana banjir di wilayah Jakarta, khususnya dalam menghadapi potensi luapan Kali Ciliwung yang berulang. Upaya koordinasi dan kesiapsiagaan dari berbagai pihak, termasuk BPBD DKI dan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, menjadi kunci dalam meminimalisir dampak banjir dan memastikan keselamatan warga.