Arab Saudi Pertimbangkan Penghapusan Larangan Alkohol Bertahap Demi Pariwisata dan Gelaran Internasional

Arab Saudi dilaporkan sedang mempertimbangkan pelonggaran aturan terkait alkohol, sebuah langkah signifikan yang dapat mengubah lanskap pariwisata dan hiburan di negara tersebut. Wacana ini muncul seiring persiapan Arab Saudi menjadi tuan rumah berbagai acara internasional besar, termasuk Expo 2030 dan Piala Dunia FIFA 2034.

Laporan media lokal mengindikasikan bahwa pemerintah Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri larangan penjualan dan konsumsi alkohol yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade, khususnya di kawasan pariwisata. Jika disetujui, perubahan ini akan memungkinkan pengunjung untuk menikmati minuman beralkohol seperti anggur, bir, dan sari apel di lokasi-lokasi berlisensi tertentu, seperti hotel bintang lima dan destinasi wisata yang ditunjuk.

Inisiatif ini merupakan bagian dari Visi 2030, sebuah program ambisius yang digagas oleh Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Visi 2030 bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi Arab Saudi, mengurangi ketergantungan pada minyak, dan mengembangkan sektor-sektor lain, termasuk pariwisata. Pelonggaran aturan terkait alkohol diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan investasi asing ke negara tersebut.

Pemerintah Arab Saudi menekankan bahwa perubahan ini akan dilakukan secara bertahap dan terkontrol. Penjualan alkohol hanya akan diizinkan di lingkungan yang diawasi dengan ketat, dengan staf yang terlatih dan berlisensi bertanggung jawab untuk memastikan konsumsi yang bertanggung jawab dan sesuai dengan regulasi yang ketat. Minuman keras dengan kadar alkohol tinggi, di atas 20%, kemungkinan besar akan tetap dilarang. Konsumsi alkohol di rumah, tempat umum, dan toko ritel juga diperkirakan akan tetap tidak diizinkan.

Fokus utama dari kebijakan ini adalah untuk melayani wisatawan dan ekspatriat. Lokasi yang dipertimbangkan untuk penjualan alkohol termasuk kawasan wisata modern dan eksklusif yang sedang dikembangkan, seperti proyek kota futuristik Neom dan Proyek Laut Merah. Dengan langkah ini, Arab Saudi berharap dapat bersaing dengan negara-negara tetangga di kawasan Teluk, seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang telah lebih dulu mengizinkan konsumsi alkohol di area wisata tertentu.

Perlu dicatat bahwa Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris sebelumnya menyatakan bahwa alkohol akan tetap dilarang selama Piala Dunia 2034. Namun, dengan implementasi kebijakan baru yang direncanakan pada tahun 2026, ada kemungkinan bahwa aturan terkait alkohol dapat ditinjau kembali menjelang turnamen sepak bola terbesar di dunia tersebut.

Keputusan akhir mengenai pelonggaran aturan alkohol masih dalam proses pertimbangan. Pemerintah Arab Saudi belum memberikan komentar resmi mengenai laporan tersebut. Namun, wacana ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam pendekatan negara tersebut terhadap pariwisata dan hiburan, dengan tujuan untuk menarik pengunjung internasional dan meningkatkan daya saing di panggung global.