Lebih dari 103 Ribu Jemaah Haji Indonesia Berangkat dari Madinah Menuju Makkah

Gelombang pertama jemaah haji Indonesia, berjumlah lebih dari 103 ribu orang, telah diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah, menandai fase penting dalam persiapan ibadah haji tahun ini. Pemberangkatan ini merupakan bagian dari operasional haji yang terstruktur dan terencana dengan baik oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, M Luthfi Makki, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran layanan bagi jemaah haji gelombang pertama di Madinah. Sebanyak 103.806 jemaah dan 1.064 petugas yang tergabung dalam 266 kelompok terbang (kloter) telah menyelesaikan masa tinggal di Madinah dan siap melanjutkan perjalanan ibadah mereka di Makkah.

Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak tanggal 2 Mei, dengan penerbangan kloter terakhir gelombang pertama mendarat pada tanggal 17 Mei. Selama berada di Madinah, para jemaah tinggal selama kurang lebih sembilan hari, memanfaatkan berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan sebelum kemudian diberangkatkan secara bertahap ke Makkah. Proses pemberangkatan dari Madinah ke Makkah dimulai pada tanggal 10 Mei dan rampung sepenuhnya pada hari kemarin.

Untuk menunjang kenyamanan jemaah selama di Madinah, PPIH telah menyiapkan 89 hotel dengan total 17.800 kamar. Akomodasi ini berlokasi strategis di wilayah Markaziyah, yang dekat dengan Masjid Nabawi. Beberapa hotel bahkan menawarkan standar layanan setara hotel bintang lima.

PPIH juga memberikan berbagai layanan penting kepada jemaah haji selama di Madinah, termasuk distribusi makanan sebanyak 2,6 juta box. Setiap jemaah mendapatkan maksimal 27 kali makan selama sembilan hari berada di Madinah. Selain itu, petugas haji di Madinah juga memberikan layanan akomodasi dan makan kepada 827 jemaah yang terpisah dari rombongan mereka saat akan menuju Makkah.

Bimbingan ibadah juga menjadi bagian integral dari layanan yang diberikan. Petugas haji memberikan bimbingan kepada seluruh jemaah, termasuk 47 jemaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 13 jemaah yang mengalami penundaan keberangkatan ke Makkah. Hingga hari terakhir pemberangkatan ke Makkah, terdapat 35 jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi dan empat jemaah dirawat di KKHI. Sebagian dari mereka, sekitar 12 orang, akan diberangkatkan ke Makkah menggunakan mobil ambulans.

Setelah seluruh jemaah haji gelombang pertama diberangkatkan, giliran para petugas haji di Madinah yang akan menyusul ke Makkah. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat layanan yang sudah ada, terutama menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

M Luthfi Makki menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran operasional haji di Madinah. Ia berharap kehadiran petugas tambahan dari Madinah akan semakin memperlancar persiapan dan pelaksanaan puncak haji di Armuzna. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pemerintah Indonesia dan Arab Saudi atas dukungan yang diberikan.

Wakil Kepala Daker Madinah, Khalillurrahman, menambahkan bahwa kesuksesan pelayanan haji di Madinah adalah hasil kerja sama yang solid antara petugas PPIH, petugas kloter, dan jemaah haji yang kooperatif. Ia juga memberikan apresiasi kepada para syarikah yang telah memberikan layanan terbaik mereka.