Inisiatif Warga Cilincing Ubah Limbah Kerang Jadi Berkah: Edukasi Kreatif untuk Generasi Muda
Gunungan limbah kulit kerang setinggi lima meter di kawasan Kalibaru Barat VI E, Cilincing, Jakarta Utara, menjadi pemandangan yang tak asing lagi. Namun, di tengah tumpukan sampah itu, muncul secercah harapan dari seorang warga bernama Mul (40). Ia tak hanya prihatin dengan kondisi lingkungan, tetapi juga aktif mengajak anak-anak di sekitarnya untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan melalui pengelolaan limbah kerang.
Mul menginisiasi program edukasi di Saung Azqia, sebuah wadah belajar yang ia kelola bersama ketua RT setempat. Di tempat ini, anak-anak diajak untuk mengenal berbagai jenis limbah, khususnya limbah kulit kerang yang mendominasi kawasan pesisir Cilincing. Mul menjelaskan bahwa pendekatan pembelajaran yang ia terapkan tidaklah kaku. Ia justru memulai dengan mengajak anak-anak untuk mengidentifikasi sampah yang seringkali melukai mereka saat bermain di pantai. Jawaban mereka seragam: kulit kerang dan keong.
Dari sinilah Mul mulai menanamkan kesadaran bahwa limbah tersebut sebenarnya memiliki nilai ekonomis dan kreatif. Ia kemudian mengajarkan cara mengolah kulit kerang menjadi berbagai macam kerajinan tangan yang bernilai jual, seperti:
- Pakan burung
- Hiasan dinding
- Bros
- Gantungan kunci
- Anting
Dengan mengubah limbah menjadi produk yang bermanfaat, Mul berharap dapat mengurangi volume sampah yang menumpuk dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah. Ia menekankan bahwa manusia tidak seharusnya buta terhadap potensi sampah, melainkan harus mampu berpikir kreatif untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai.
Penumpukan limbah kulit kerang di Cilincing sendiri telah berlangsung selama puluhan tahun, bahkan sebelum Mul lahir. Kondisi ini disebabkan oleh mata pencaharian sebagian besar warga Cilincing sebagai nelayan kerang. Inisiatif Mul menjadi angin segar di tengah permasalahan lingkungan yang kompleks. Ia membuktikan bahwa dengan edukasi dan kreativitas, limbah dapat diubah menjadi berkah, sekaligus menumbuhkan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.