Pemerintah Akan Menulis Ulang Sejarah Indonesia: Upaya Dekolonisasi dan Penguatan Identitas Nasional

Pemerintah Indonesia berencana untuk melakukan penulisan ulang sejarah nasional dengan tujuan utama menghilangkan bias kolonialisme dan memperkuat identitas nasional. Inisiatif ini diungkapkan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam Rapat Komisi X DPR RI, sebagai respons terhadap dinamika perkembangan zaman dan kebutuhan untuk menyajikan narasi sejarah yang lebih inklusif dan relevan bagi generasi muda.

Langkah ini diambil mengingat buku sejarah nasional terakhir kali diperbarui 25 tahun yang lalu. Pemerintah memandang perlunya reinterpretasi sejarah dari perspektif Indonesia-sentris, terutama setelah 80 tahun kemerdekaan. Penulisan ulang ini diharapkan dapat menjawab tantangan-tantangan baru yang muncul di era globalisasi dan modernisasi, sekaligus menegaskan otonomi sejarah Indonesia.

Berikut adalah daftar judul jilid yang direncanakan untuk buku sejarah versi baru:

  • Sejarah Awal Nusantara
  • Nusantara dalam Jaringan Global: India dan China
  • Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah
  • Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi
  • Respons Terhadap Penjajahan
  • Pergerakan Kebangsaan
  • Perang Kemerdekaan Indonesia
  • Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi
  • Orde Baru (1967-1998)
  • Era Reformasi (1999-2024)

Proyek penulisan ulang sejarah ini ditargetkan selesai pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Pemerintah berharap upaya ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembentukan karakter bangsa dan memperkuat rasa kebangsaan di kalangan generasi muda.