Atraksi Puluhan Balon Udara Semarakkan Langit Purwokerto dalam Festival Tahunan
Purwokerto, Jawa Tengah kembali menjadi saksi semaraknya Festival Balon Udara yang memukau. Puluhan balon dengan berbagai warna dan desain menghiasi langit kota, menarik perhatian ribuan pengunjung yang hadir untuk menyaksikan langsung atraksi tahunan ini.
Festival yang digelar di Lapangan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) pada Minggu (25/5/2025) ini merupakan gelaran yang ketiga kalinya. Rektor UMP, Profesor Jebul Suroso, mengungkapkan kebanggaannya atas kesuksesan acara ini. Menurutnya, ada 31 balon udara yang berhasil diterbangkan, menandai keberhasilan festival dan juga perayaan milad UMP yang ke-60.
"Ini adalah festival balon udara UMP yang ketiga, dan alhamdulillah setiap tahunnya selalu dipadati pengunjung. Keistimewaan tahun ini adalah seluruh balon yang diterbangkan berhasil mengudara," ujar Profesor Jebul di lokasi festival.
Ada nuansa berbeda dalam festival kali ini. Selain balon-balon dengan desain kreatif, turut diterbangkan pula balon udara bertema Palestina. Hal ini sebagai wujud dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan perdamaian di wilayah tersebut. UMP sendiri aktif memberikan beasiswa kepada mahasiswa asal Palestina.
"Kami juga menerbangkan balon udara bertema Palestina sebagai bentuk dukungan kami terhadap kemerdekaan dan perdamaian di sana. Kami juga memiliki program beasiswa untuk mahasiswa dari Palestina," imbuhnya.
Profesor Jebul juga menyoroti dampak positif festival ini terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banyumas. Festival ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
"Kami mendukung kemajuan UMKM di Banyumas. Festival ini menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk datang ke Banyumas, sehingga meningkatkan hunian hotel, perdagangan, dan transportasi," jelasnya.
Festival Balon Udara UMP menggandeng komunitas balon udara dari Wonosobo yang sudah dikenal dengan tradisi balon udaranya. Kerja sama ini telah terjalin selama tiga tahun terakhir.
"Animo masyarakat sangat tinggi, sehingga kami bisa menyelenggarakan festival ini hingga tiga kali. Kami terus bekerja sama dengan komunitas balon udara Wonosobo," ungkapnya.
Nana (34), seorang pengunjung asal Gombong, Kebumen, sengaja datang ke Purwokerto untuk menyaksikan festival ini. Ia mengaku tertarik dengan tradisi balon udara, namun memilih Purwokerto karena lokasinya lebih dekat dan memiliki keluarga di sana.
"Sebenarnya saya penasaran dengan festival balon udara di Wonosobo. Tapi karena jaraknya lebih jauh, dan kebetulan ada saudara di Purwokerto, jadi saya memilih untuk datang ke sini. Saya berangkat kemarin dari rumah dan menginap di tempat saudara," kata Nana.
Festival Balon Udara di Purwokerto bukan hanya sekadar tontonan yang memanjakan mata, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi, mendukung UMKM lokal, dan menyuarakan dukungan terhadap isu-isu kemanusiaan global.