Istana Tegaskan Kemandirian Program Makan Bergizi Gratis, Bantuan Asing Dianggap Bonus
Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan mengandalkan sumber daya dalam negeri. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini akan terus berjalan, terlepas dari ada atau tidaknya bantuan dari negara lain.
Dalam keterangan pers di Jakarta Pusat, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk menjalankan program MBG tahun ini. Apresiasi dari berbagai negara terhadap program ini disambut baik, namun pemerintah tetap fokus pada kemandirian dalam pelaksanaannya. Beberapa negara, termasuk Tiongkok dan Bill Gates, telah menyatakan minatnya untuk memberikan bantuan dalam bentuk suplemen dan makanan tambahan. Pemerintah Indonesia terbuka terhadap bantuan tersebut, tetapi menganggapnya sebagai bonus.
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa realisasi komitmen bantuan dari negara lain akan dikoordinasikan oleh kementerian dan lembaga terkait, terutama Badan Gizi Nasional. Pemerintah akan terus memantau perkembangan realisasi bantuan tersebut dan memastikan program MBG berjalan sesuai rencana. Program MBG ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada anak-anak Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Berikut poin penting yang disampaikan:
- Pemerintah berkomitmen menjalankan program MBG dengan kekuatan sendiri.
- Anggaran untuk program MBG tahun ini sudah tersedia.
- Apresiasi dari negara lain terhadap program MBG disambut baik.
- Bantuan dari negara lain dianggap sebagai bonus.
- Realisasi bantuan akan dikoordinasikan oleh Badan Gizi Nasional.
Kemandirian program ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak. Dengan dukungan anggaran yang memadai dan koordinasi yang baik antar lembaga, program MBG diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi generasi penerus bangsa.