Kebijakan Pembatasan Mahasiswa Internasional AS Berpotensi Memengaruhi Keluarga Pemimpin Dunia
Keputusan kontroversial pemerintah Amerika Serikat terkait pembatasan penerimaan mahasiswa internasional di Universitas Harvard, memicu kekhawatiran global. Kebijakan yang mengharuskan mahasiswa asing mencari alternatif kampus lain ini, berpotensi berdampak pada sejumlah tokoh penting dunia.
Salah satu yang terimbas adalah Cleo Carney, putri Perdana Menteri Kanada, Mark Carney. Cleo baru saja menyelesaikan tahun pertamanya di Harvard, mengambil program sarjana Resource Efficiency Program. Selain itu, Putri Elisabeth dari Kerajaan Belgia, pewaris tahta kerajaan, juga menghadapi ketidakpastian. Putri Elisabeth baru menyelesaikan tahun pertama program magister Public Policy di Harvard Kennedy School dan kini menunggu kejelasan mengenai kelanjutan studinya.
Pihak Istana Kerajaan Belgia melalui Kepala Komunikasi Xavier Baert, menyatakan bahwa mereka sedang mengamati perkembangan situasi dan dampaknya terhadap Putri Elisabeth. Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai kelanjutan studi sang putri.
Amerika Serikat telah lama menjadi tujuan utama bagi mahasiswa internasional. Data menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2023-2024, jumlah mahasiswa internasional di AS mencapai angka tertinggi, yaitu lebih dari 1,1 juta orang. Peningkatan sebesar 7% dari tahun sebelumnya menegaskan daya tarik pendidikan tinggi di AS. Dua negara penyumbang mahasiswa internasional terbesar adalah India, dengan lebih dari 331.000 mahasiswa, dan China, dengan lebih dari 277.000 mahasiswa. Gabungan kedua negara ini mencakup lebih dari separuh total mahasiswa internasional di AS.
Kehadiran mahasiswa internasional memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Amerika Serikat. Selain memperkaya lingkungan akademik dan olahraga di berbagai kampus, mahasiswa internasional juga menyumbang miliaran dolar melalui aktivitas ekonomi. Menurut NAFSA: Association of International Educators, kontribusi ekonomi mahasiswa internasional mencapai $43,8 miliar selama tahun akademik 2023-2024 dan mendukung lebih dari 378.000 pekerjaan di seluruh AS.
Direktur Eksekutif dan CEO NAFSA, Fanta Aw, menekankan pentingnya kontribusi mahasiswa internasional bagi AS. Namun, ia juga mengingatkan akan meningkatnya persaingan global untuk menarik talenta terbaik. Kebijakan pembatasan mahasiswa internasional dikhawatirkan dapat merugikan daya saing AS di kancah pendidikan global.