Pelabuhan Makassar New Port Diproyeksikan Menjadi Hub Perdagangan Maritim Strategis di Indonesia Timur

Pelabuhan Makassar New Port: Era Baru Perdagangan Maritim Indonesia Timur

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara bertahap mengoptimalkan peran Pelabuhan Makassar New Port (MNP) sebagai pusat kegiatan ekspor dan impor yang vital. Langkah ini diharapkan dapat memangkas biaya logistik dan meningkatkan efisiensi perdagangan, khususnya bagi wilayah Indonesia Timur.

Sebelumnya, arus perdagangan, terutama ekspor dan impor, cenderung terpusat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kondisi ini menyebabkan penambahan biaya dan waktu pengiriman, terutama bagi komoditas yang berasal dari atau tujuan Indonesia Timur. Dengan menjadikan MNP sebagai hub strategis, Kemenhub berupaya mendistribusikan kegiatan perdagangan secara lebih merata dan efisien.

Sekretaris Jenderal Kemenhub, Antoni Arief, menjelaskan bahwa pengembangan MNP merupakan bagian dari upaya menekan biaya operasional pengiriman barang. Selama ini, komoditas dari Indonesia Timur kerap kali harus dikirim ke Jakarta atau Surabaya sebelum diekspor ke negara tujuan. Langkah ini tentu menambah panjang rantai logistik dan berimbas pada peningkatan biaya.

"Saat ini, logistik dari Makassar relatif mahal karena barang dari Timur biasanya harus melalui Jakarta atau Surabaya sebelum diekspor. Kita mencoba mengembangkan Makassar sebagai solusi," ujar Antoni Arief di sela-sela acara Indonesia Maritim Week (IMW).

Dengan beroperasinya MNP sebagai hub perdagangan, diharapkan barang-barang dari dan ke Indonesia Timur dapat langsung diekspor atau diimpor melalui Makassar. Hal ini akan memangkas biaya transportasi dan waktu pengiriman secara signifikan.

Sebagai contoh, selama ini, komoditas dari Makassar yang hendak diekspor ke China harus terlebih dahulu dikirim ke Jakarta. Dengan adanya MNP, proses ini dapat dipersingkat, sehingga biaya dan waktu pengiriman dapat ditekan.

MNP saat ini memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta ton dan terus dikembangkan untuk mengakomodasi peningkatan volume perdagangan di masa mendatang. Meskipun demikian, Kemenhub belum bersedia mengumumkan target operasional secara detail, dengan alasan pertimbangan persaingan.

"Target sudah ada, tapi tidak bisa diumumkan secara terbuka. Karena hal ini berpotensi memicu perubahan strategi dari pihak kompetitor," pungkas Antoni Arief.

Pengembangan Pelabuhan Makassar New Port diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Timur dan berkontribusi pada peningkatan daya saing ekspor nasional. Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan konektivitas maritim yang lebih baik dan merata di seluruh wilayah Indonesia.