Inovasi ITS: Mengubah Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dengan RON Tinggi
Inovasi ITS: Sampah Plastik Bertransformasi Menjadi BBM Berkualitas Tinggi
Guru Besar Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Profesor Hendro Juwono, telah menciptakan terobosan signifikan dalam pengelolaan sampah plastik. Melalui penelitian ekstensif, Profesor Hendro berhasil mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) dengan angka Research Octane Number (RON) mencapai 98 hingga 102. Prestasi ini menandai sebuah lompatan kualitas, mengingat angka RON tersebut melebihi standar BBM yang umum beredar di pasaran dan menunjukkan potensi besar sebagai alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Metode pirolisis yang diterapkan Profesor Hendro pada polimer plastik yang mudah terurai menjadi kunci keberhasilannya. Proses ini, meskipun efektif, awalnya membutuhkan suhu tinggi mencapai 400 derajat Celcius, yang berdampak pada konsumsi energi listrik yang signifikan dan meningkatkan biaya produksi. Menyadari tantangan ini, Profesor Hendro melakukan inovasi lebih lanjut dengan mengintegrasikan biomassa sebagai campuran dalam proses pirolisis.
Optimasi Proses dan Penghematan Biaya
Penggunaan biomassa, berupa minyak nyamplung, minyak sawit mentah (CPO), dan minyak jelantah (WCO), terbukti efektif dalam menurunkan suhu proses pirolisis. Campuran limbah plastik dan biomassa hanya membutuhkan suhu sekitar 300 derajat Celcius, secara signifikan mengurangi konsumsi energi dan biaya produksi. Pemilihan jenis biomassa ini juga didasarkan pada pertimbangan ketersediaan dan harga yang relatif terjangkau, sehingga semakin meningkatkan efisiensi dan kelayakan ekonomi proses ini.
Keunggulan lain dari penambahan biomassa adalah aspek keberlanjutan. Penggunaan sumber daya terbarukan ini selaras dengan upaya pengurangan emisi karbon dan menciptakan siklus ekonomi yang lebih berkelanjutan. Inovasi ini bukan hanya sekadar menghasilkan BBM berkualitas, tetapi juga membuka peluang untuk mengelola limbah plastik secara bertanggung jawab dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Dampak dan Potensi yang Luas
Penelitian Profesor Hendro memiliki implikasi yang luas, tidak hanya di sektor energi, tetapi juga dalam konteks Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inovasi ini berkontribusi pada pencapaian SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dengan menyediakan alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan menawarkan solusi inovatif dalam pengelolaan limbah plastik. Riset ini menunjukan komitmen nyata dalam mengatasi masalah lingkungan dan energi, sebuah tantangan global yang memerlukan solusi inovatif dan berkelanjutan.
Meskipun proses penelitian ini membutuhkan kesabaran dan waktu yang panjang, hasil yang dicapai menjanjikan potensi besar untuk diterapkan secara komersial. Dengan optimasi yang berkelanjutan dan dukungan yang tepat, teknologi ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan akibat penumpukan sampah plastik.
Keunggulan Inovasi:
- Menghasilkan BBM dengan RON 98-102.
- Menggunakan limbah plastik sebagai bahan baku.
- Menggunakan biomassa untuk menurunkan biaya produksi.
- Ramah lingkungan dan mendukung SDGs.
- Membuka peluang ekonomi baru.