Tragedi di Gaza: Serangan Udara Israel Tewaskan Puluhan Warga Sipil, Termasuk Anak-Anak
Gelombang serangan udara Israel yang menghantam berbagai wilayah di Jalur Gaza pada Senin (26/5) telah merenggut nyawa sedikitnya 52 orang. Insiden tragis ini memicu kecaman internasional di tengah kekhawatiran mendalam tentang eskalasi konflik dan dampaknya terhadap warga sipil.
Menurut laporan dari badan pertahanan sipil Gaza, salah satu serangan paling mematikan menghantam sebuah sekolah yang difungsikan sebagai tempat penampungan pengungsi. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan sekitar 33 orang, termasuk banyak anak-anak. Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, menyatakan bahwa serangan Israel di Sekolah Fahmi al-Jarjawi pada dini hari menyebabkan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka. Bassal mengecam serangan itu dan mengatakan sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita.
Militer Israel mengklaim bahwa lokasi yang mereka serang merupakan pusat komando dan kendali Hamas serta Jihad Islam. Mereka juga mengklaim telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko terhadap warga sipil. Namun, klaim ini bertentangan dengan laporan di lapangan yang menunjukkan bahwa sekolah tersebut menampung ratusan pengungsi yang mencari perlindungan dari konflik.
Serangan lain yang terjadi di kota Jabalia, Jalur Gaza bagian utara, menewaskan 19 orang setelah jet tempur Israel menargetkan rumah keluarga Abd Rabbo. Perluasan operasi militer Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan puluhan ribu tentara cadangan diaktifkan. Militer Israel menyatakan bahwa dalam 48 jam terakhir, mereka telah menyerang lebih dari 200 target di seluruh Jalur Gaza, termasuk lokasi yang mereka klaim sebagai fasilitas penyimpanan senjata, pos penembak jitu, terowongan, dan infrastruktur yang terkait dengan kelompok teroris.
Data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menunjukkan bahwa sedikitnya 3.785 orang telah tewas akibat serangan sejak gencatan senjata berakhir pada 18 Maret. Total korban tewas akibat perang Gaza hingga saat ini mencapai 53.939 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil. Situasi di Jalur Gaza semakin memburuk dengan kekurangan makanan dan pasokan medis yang parah.
Konflik yang berkepanjangan telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mendalam, dan seruan untuk gencatan senjata dan solusi diplomatik semakin meningkat dari komunitas internasional.
- Korban Tewas:
- Total: 52 orang
- Di Sekolah: 33 orang (banyak anak-anak)
- Di Jabalia: 19 orang
- Klaim Israel:
- Menargetkan "teroris" di pusat komando Hamas dan Jihad Islam
- Mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko terhadap warga sipil
- Kondisi di Gaza:
- Kekurangan makanan dan pasokan medis yang parah
- Krisis kemanusiaan yang mendalam
Eskalasi kekerasan ini semakin memperburuk penderitaan warga sipil Gaza yang tidak berdaya, menekankan perlunya tindakan segera untuk mengakhiri konflik dan memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.