Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Status Waspada Diberlakukan

Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Senin (26/5/2025). Erupsi ini tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 56,4 mm dan durasi sekitar 27 detik.

Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak gunung yang memiliki ketinggian 1.923 meter di atas permukaan laut. Menurut pantauan, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal cenderung bergerak ke arah barat laut. Erupsi ini juga dilaporkan disertai dengan dentuman sedang.

Stanislaus Ara Kian, Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, mengimbau masyarakat yang wilayahnya terdampak hujan abu untuk segera menggunakan masker atau alat pelindung diri lainnya. Langkah ini penting untuk mencegah gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lain yang mungkin timbul akibat paparan abu vulkanik.

Selain itu, Stanislaus juga memberikan peringatan kepada warga yang tinggal di lereng gunung untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi. Radius yang diperluas hingga 2,5 kilometer juga berlaku untuk sektor selatan, tenggara, dan barat gunung. Peringatan ini dikeluarkan demi keselamatan warga dari potensi bahaya langsung akibat erupsi.

Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak gunung juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman lahar, terutama saat musim hujan. Lahar merupakan campuran material vulkanik dan air yang dapat mengalir dengan deras dan merusak, sehingga kewaspadaan ekstra sangat diperlukan.

Saat ini, status aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih berada pada Level II atau Waspada. Pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat jika terjadi perubahan tingkat aktivitas gunung.

Daftar imbauan yang perlu diperhatikan warga:

  • Gunakan masker atau alat pelindung diri lainnya jika terjadi hujan abu.
  • Hindari aktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi.
  • Waspadai potensi lahar, terutama saat musim hujan.
  • Ikuti informasi resmi dari pihak berwenang.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna meminimalkan risiko yang mungkin timbul akibat aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok.