Rekaman CCTV Ungkap Petunjuk Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Rekaman CCTV Ungkap Petunjuk Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Tragedi pembunuhan yang merenggut nyawa seorang ibu dan anaknya di Tambora, Jakarta Barat, memasuki babak baru setelah Kepolisian Sektor (Polsek) Tambora berhasil mengamankan rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang menunjukkan aktivitas mencurigakan di sekitar rumah korban sebelum kejadian. Rekaman tersebut menunjukkan seorang individu yang diduga kuat sebagai pelaku, memasuki rumah tempat tinggal korban TSL dan ES beberapa waktu sebelum penemuan jenazah keduanya di dalam sebuah toren air pada Kamis, 6 Maret 2025.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, membenarkan adanya rekaman CCTV tersebut dan menyatakan bahwa rekaman itu menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan. "Rekaman CCTV menunjukkan terduga pelaku berada di lokasi dan memasuki rumah korban," ujar Arfan dalam konfirmasi pers, Senin (10 Maret 2025). Namun, Arfan enggan merinci detail lebih lanjut mengenai isi rekaman, termasuk waktu kejadian yang tertangkap kamera serta identitas pelaku yang terlihat. Hal ini untuk menjaga integritas penyelidikan dan mencegah kemungkinan terhambatnya proses hukum.

Kronologi kejadian bermula dari laporan Ronny (32), anak korban, yang melaporkan hilangnya ibunya dan kakaknya pada hari Senin, 3 Maret 2025. Ronny mengaku telah kehilangan kontak dengan ibunya sejak Sabtu, 1 Maret 2025. Setelah beberapa hari menunggu, Ronny kembali ke Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis, 6 Maret 2025, untuk melaporkan kembali ketidakberadaan kedua korban. Laporan tersebut mendorong pihak kepolisian untuk melakukan pemeriksaan intensif di tempat kejadian perkara (TKP).

Proses penyelidikan yang melibatkan gabungan tim dari Polsek Tambora, Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, dan Puslabfor Bareskrim Polri, akhirnya menemukan jenazah TSL dan ES di dalam toren air pada pukul 23.40 WIB, Kamis, 6 Maret 2025. "Penemuan jenazah pada Kamis malam tersebut menjadi titik awal intensifikasi penyelidikan," terang seorang petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya. Saat ini, Kepolisian telah memeriksa delapan saksi mata guna mengumpulkan keterangan yang relevan dan melengkapi bukti-bukti yang ada.

Pihak berwajib juga mengungkapkan bahwa identitas terduga pelaku telah diketahui, dan tim penyelidik saat ini sedang bekerja keras untuk melakukan penangkapan. Proses penyelidikan masih terus berlanjut dan polisi berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta serta menangkap pelaku secepatnya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Kepolisian juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan informasi yang akurat jika memiliki data yang berkaitan dengan kasus ini. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum sangat krusial dalam mengungkap kasus ini hingga tuntas.

Langkah-langkah selanjutnya:

  • Analisis mendalam terhadap rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku secara pasti dan mengumpulkan bukti tambahan.
  • Pendalaman keterangan dari delapan saksi yang telah diperiksa.
  • Penggerebekan dan penangkapan pelaku.
  • Otopsi untuk menentukan penyebab kematian secara pasti.
  • Penyelesaian kasus sesuai dengan hukum yang berlaku.