Optimisme Penguatan Rupiah: BI Fokus Stabilisasi di Tengah Ketidakpastian Global

Optimisme terhadap penguatan nilai tukar Rupiah terus berlanjut. Bank Indonesia (BI) menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas Rupiah di tengah dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Sejak pertengahan Mei, Rupiah telah menunjukkan tren positif, mendekati level psikologis Rp 16.000 per Dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (26/05/2025), menekankan fokus utama BI saat ini adalah stabilisasi nilai tukar Rupiah. Selain itu, BI juga berupaya menjaga inflasi tetap terkendali dalam kisaran target 1,5-3,5 persen, serta memperkuat fundamental ekonomi domestik.

"BI akan all out untuk membuat Rupiah itu lebih stabil," tegas Ramdan.

BI akan memaksimalkan seluruh instrumen kebijakan yang tersedia, termasuk intervensi di pasar valuta asing offshore dan spot, serta melalui instrumen Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Lebih lanjut, BI siap melakukan transaksi, terutama pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, untuk mendukung stabilitas Rupiah.

Upaya intervensi yang dilakukan BI telah membuahkan hasil positif. Sepanjang bulan Mei 2025, hingga tanggal 26, Rupiah tercatat menguat sebesar 2,6 persen, dari level Rp 16.600 menjadi Rp 16.202 per Dolar AS. Apresiasi ini lebih tinggi dibandingkan beberapa mata uang regional lainnya, seperti Dolar Singapura (1,9 persen) dan Peso Filipina (1,03 persen). Meskipun demikian, penguatan Rupiah masih sedikit di bawah Baht Thailand (2,95 persen) dan Ringgit Malaysia (2,64 persen).

"Selama month to date selama bulan Mei ini, Alhamdulillah Rupiah mengalami penguatan 2,6 persen dan BI terus komit untuk berada di pasar menjaga mekanisme supply and demand di pasar dan menjaga supaya bagaimana Rupiah tetap dalam volatilitas yang stabil dari waktu ke waktu," jelas Ramdan.

Pada perdagangan hari ini, Rupiah juga menunjukkan tren positif. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 14.50 WIB, Rupiah berada di level Rp 16.243 per Dolar AS, menguat 0,16 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp 16.217,5 per Dolar AS.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Fokus BI: Stabilisasi Rupiah, pengendalian inflasi, dan penguatan ekonomi domestik.
  • Instrumen Kebijakan: Intervensi pasar valas (offshore dan spot), DNDF, pembelian SBN.
  • Kinerja Rupiah: Menguat 2,6 persen sepanjang Mei 2025 (hingga 26 Mei).
  • Perbandingan Regional: Lebih tinggi dari Dolar Singapura dan Peso Filipina, sedikit di bawah Baht Thailand dan Ringgit Malaysia.
  • Data Terkini: Rupiah menguat 0,16 persen pada perdagangan hari ini (data Bloomberg).