Evaluasi Kinerja BUMD Jateng: Gubernur Luthfi Beri Sinyal Pembubaran Bagi yang Tak Produktif

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengambil sikap tegas terkait kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayahnya. Dalam Rapat Kerja Musrenbang Jawa Tengah Tahun 2025 yang berlangsung di Semarang, Luthfi menyatakan akan membubarkan BUMD yang tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap fokus pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025, di mana BUMD diharapkan dapat memainkan peran strategis, terutama dalam mendukung program swasembada pangan Jawa Tengah yang ditargetkan pada tahun 2026. "BUMD kita harus meningkat," tegas Luthfi, menekankan bahwa BUMD tidak boleh hanya menjadi beban bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Selama BUMD kita tidak mempunyai kontribusi kepada PAD kita, bubarkan."

Untuk memastikan akuntabilitas dan efektivitas BUMD, Luthfi menginstruksikan dilakukannya audit menyeluruh terhadap seluruh BUMD, termasuk rumah sakit yang beroperasi di bawah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Audit investigasi ini bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan finansial dan operasional BUMD, serta mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan.

"Jadi, saya minta tolong tim percepatan pembangunan Jawa Tengah segera lakukan audit investigasi terkait dengan kesehatan BUMD kita. Termasuk para komandan rumah sakit BLUD rumah sakit kita lakukan evaluasi segera sehingga jaminan kesehatan dari yang paling ujung yaitu desa bisa kita lakukan akselerasi," ujarnya.

Luthfi juga mengimbau para bupati dan wali kota di Jawa Tengah untuk meningkatkan sinergi dengan rumah sakit milik daerah, dengan tujuan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan hingga ke tingkat desa. Ia mendorong pemanfaatan BUMD, seperti Agro Berdikari, untuk mendukung sektor pertanian.

Selain itu, Gubernur Luthfi menyoroti pentingnya program asuransi gagal panen bagi petani sebagai upaya perlindungan terhadap risiko kerugian akibat gagal panen. Ia juga menekankan perlunya perbaikan saluran irigasi untuk mendukung produktivitas pertanian.

"Jadi BUMD-BUMD kita ini adalah tulang punggung sebagai penjurunya apabila para petani, para nelayan kita dia bermasalah pada saat hasil panen. Kemudian menyiapkan sistem irigasi terintegrasi Grobogan, Demak dan Kudus sudah kita mapping untuk kegiatan ini," tandasnya.

Berikut poin-poin penting yang ditekankan Gubernur Luthfi:

  • Evaluasi BUMD: Audit menyeluruh akan dilakukan untuk menilai kinerja dan kontribusi BUMD terhadap PAD.
  • Sinergi Daerah: Bupati dan wali kota didorong untuk bekerja sama dengan rumah sakit daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
  • Asuransi Petani: Program asuransi gagal panen penting untuk melindungi petani dari kerugian.
  • Infrastruktur Pertanian: Perbaikan irigasi menjadi prioritas untuk mendukung produksi pertanian.