Fadli Zon Klarifikasi Rencana Pemasangan Alat Bantu di Borobudur: Bukan Eskalator, Melainkan Stairlift
Polemik mengenai pemasangan fasilitas modern di Candi Borobudur terus bergulir. Menanggapi kabar viral yang beredar luas di media sosial, Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan klarifikasi terkait rencana pemasangan alat bantu di situs warisan dunia tersebut.
Dalam keterangannya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Fadli Zon dengan tegas membantah informasi yang menyebutkan bahwa Candi Borobudur akan dilengkapi dengan eskalator. Ia menyebut berita tersebut sebagai hoaks dan menjelaskan bahwa yang sebenarnya direncanakan adalah pemasangan stairlift, bukan eskalator maupun lift.
"Tidak benar ada pemasangan eskalator di Candi Borobudur. Yang sedang kami upayakan adalah pemasangan stairlift," ujarnya. Fadli Zon menekankan bahwa pemasangan alat bantu ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas bagi semua pengunjung, termasuk penyandang disabilitas dan lansia. Stairlift sendiri merupakan alat bantu berupa kursi yang bergerak naik turun tangga mengikuti rel yang terpasang pada pegangan tangga.
Penjelasan ini muncul setelah beredarnya video di media sosial yang memicu perdebatan publik. Video tersebut memperlihatkan struktur yang diduga sebagai bagian dari eskalator yang telah terpasang di batuan candi, yang kemudian menimbulkan kekhawatiran akan potensi kerusakan pada bangunan bersejarah tersebut.
Fadli Zon menegaskan bahwa pemasangan stairlift akan dilakukan dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan aspek konservasi bangunan. Ia menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur sebagai warisan budaya bangsa dan dunia, sambil tetap berupaya meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para pengunjung.
Sebagai informasi tambahan, zona I Candi Borobudur saat ini ditutup untuk kunjungan wisatawan hingga Kamis, 29 Mei 2025. Penutupan ini dilakukan dalam rangka persiapan dan penataan kawasan candi.