Perjuangan Warga Tangerang Mendapatkan Uang Baru Jelang Lebaran: Antrean Panjang dan Perjalanan Jauh ke Rangkasbitung

Perjuangan Warga Tangerang Mendapatkan Uang Baru Jelang Lebaran: Antrean Panjang dan Perjalanan Jauh ke Rangkasbitung

Jelang perayaan Idul Fitri 1446 H, kebutuhan masyarakat akan uang pecahan baru meningkat tajam. Namun, keterbatasan kuota penukaran uang di sejumlah wilayah menyebabkan sejumlah warga Kota Tangerang harus menempuh perjalanan jauh dan menghadapi antrean panjang demi mendapatkan uang baru. Salah satu contohnya adalah David, warga Poris, yang rela menempuh perjalanan sejauh 65 kilometer menuju Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, untuk menukarkan uang.

Perjalanan yang memakan waktu sekitar dua jam itu ditempuh David pada Senin (10/3/2025). Ia mengungkapkan kesulitannya mendapatkan kuota penukaran uang secara online melalui situs Pintar Bank Indonesia. Setelah mencoba beberapa lokasi di Tangerang dan Jakarta yang sudah penuh, ia akhirnya berhasil mendapatkan kuota di Rangkasbitung. Setibanya di lokasi penukaran di depan Masjid Agung Al-Araaf Rangkasbitung, David harus mengantri dan mendapatkan nomor antrean 19.

"Dari rumah jam 07.30 sampai sini 09.30, sudah ada beberapa yang antre. Saya dapat nomor antrean 19," ungkap David. Ia menambahkan bahwa dirinya telah mencoba mendaftar sejak pukul 09.00 pagi sehari sebelumnya, namun gagal mendapatkan kuota.

Tidak hanya David, Nuraeni, warga Cipanas, Kabupaten Lebak, juga mengalami kesulitan serupa. Ia memilih Rangkasbitung sebagai lokasi penukaran karena tidak adanya layanan penukaran uang keliling di daerah tempat tinggalnya. Meskipun berhasil mendapatkan kuota, Nuraeni juga mengaku kesulitan mengakses situs Pintar Bank Indonesia, dan hanya berhasil mendaftar setelah menunggu beberapa jam. Ia akhirnya mendapatkan jadwal penukaran uang pada jam 1 siang.

"Sempat susah masuk websitenya, antre dari jam 9 pagi baru bisa masuk jam 11 menjelang siang, makanya dapat jadwal penukaran paling terakhir jam 1 siang," ujarnya. Nuraeni menukarkan uang sebesar Rp 2.500.000 untuk dibagikan kepada keluarga dan tetangga selama Lebaran.

Situasi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat dalam mengakses layanan penukaran uang baru menjelang Lebaran. Meskipun Bank Indonesia Provinsi Banten telah menyiapkan dana sebesar Rp 2,7 triliun dan menyediakan 52 titik lokasi penukaran di seluruh wilayah Banten, termasuk layanan kas keliling, kenyataannya masih banyak kendala yang dihadapi warga, terutama dalam akses dan kuota pendaftaran online. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi dan peningkatan layanan penukaran uang untuk memastikan aksesibilitas yang lebih merata bagi seluruh masyarakat.

Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Keterbatasan kuota penukaran uang secara online menyebabkan warga harus menempuh perjalanan jauh.
  • Sistem pendaftaran online melalui situs Pintar Bank Indonesia dirasa masih perlu ditingkatkan.
  • Ketidakmerataan layanan penukaran uang keliling di beberapa daerah menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat.
  • Bank Indonesia Provinsi Banten telah menyiapkan dana dan lokasi penukaran yang cukup, namun distribusi dan aksesibilitasnya masih perlu ditingkatkan.
  • Perlu adanya solusi yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan penukaran uang menjelang Lebaran agar lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.