Indonesia Intensifkan Diplomasi Investasi Maritim dengan China dan Australia

markdown Indonesia tengah mengintensifkan upaya diplomasi investasi di sektor maritim dengan membidik China dan Australia sebagai mitra strategis. Langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemanfaatan potensi maritim yang besar di Tanah Air.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, mengungkapkan bahwa sektor maritim mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 136,3 triliun pada kuartal I 2025. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya sektor maritim sebagai salah satu mesin penggerak ekonomi nasional.

"Sektor maritim dan perikanan memiliki potensi investasi yang besar dan strategis untuk pertumbuhan," tegas Todotua dalam acara Indonesia Maritime Week (IMW) di Jakarta.

Fokus utama kerja sama dengan Australia adalah pengelolaan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Jalur pelayaran strategis ini menghubungkan Laut Sulawesi melalui Selat Makassar, Laut Flores, Selat Lombok, hingga Samudera Hindia, dan sebaliknya. Todotua Pasaribu menjelaskan bahwa sekitar 60% perdagangan Australia melewati jalur ALKI II, dan sebagian besar (30-40%) melintasi wilayah perairan Indonesia. Pemerintah Indonesia berupaya menarik investasi untuk pengembangan infrastruktur dan industri terkait di sepanjang jalur ALKI II.

"Kami membahas bagaimana mengelola jalur ini dan kemungkinan memindahkan industri ke negara kami," ujarnya.

Sementara itu, dengan China, pemerintah Indonesia menjajaki kerja sama dengan beberapa provinsi seperti Xiamen dan Hainan. Pembicaraan difokuskan pada pengembangan fasilitas penyimpanan perikanan modern di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menarik investasi China dalam sektor perikanan, mulai dari penyimpanan hingga produksi, yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.

"Kita juga diskusikan tentang bagaimana mengembangkan dan kita dapat membawa investasi dari perikanan ke negara kita CPR untuk penyimpanan sepenuhnya dan juga produksinya semuanya di negara kita," pungkas Todotua.

Upaya intensif ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di sektor maritim secara signifikan, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.