Riset Ungkap Indikator Potensial Umur Panjang: Lebih dari Sekadar Berdiri Satu Kaki
Beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial tantangan sederhana untuk mengukur potensi umur panjang, yaitu berdiri dengan satu kaki selama mungkin tanpa bantuan. Namun, para ahli menekankan bahwa penuaan yang sehat melibatkan lebih banyak aspek daripada sekadar keseimbangan.
Penuaan yang sehat mencakup perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang kompleks. Oleh karena itu, tidak ada satu tes tunggal yang dapat memberikan gambaran lengkap tentang potensi umur panjang seseorang. Lebih dari itu, ada beberapa indikator yang lebih sederhana yang dapat digunakan untuk mengukur potensi panjang umur seseorang, menurut penelitian.
Salah satu indikator fisik yang cukup diperhatikan adalah kecepatan berjalan. Studi menunjukkan bahwa individu yang berjalan dengan kecepatan di atas 1,32 meter per detik cenderung memiliki risiko kematian yang lebih rendah dalam tiga tahun mendatang. Sebaliknya, kecepatan berjalan di bawah 0,8 meter per detik dapat mengindikasikan sarkopenia, kondisi yang ditandai dengan hilangnya massa otot, kekuatan, dan fungsi fisik, yang merupakan indikator penting dari penurunan terkait usia. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa kecepatan berjalan dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat kebugaran seseorang.
Namun, mengukur kecepatan berjalan secara akurat di rumah mungkin sulit. Untungnya, ada tes lain yang lebih sederhana dan mudah dilakukan di rumah yang juga dapat memberikan petunjuk tentang potensi umur panjang seseorang. Berikut adalah beberapa tes yang direkomendasikan oleh para ahli:
-
Tes Koneksi Angka dan Huruf: Hubungkan angka dan huruf secara berurutan (1, A, 2, B, dan seterusnya) secepat mungkin. Catat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini. Tes ini mengukur kemampuan untuk beralih di antara tugas (fleksibilitas kognitif).
-
Tes Efek Stroop: Ucapkan warna tinta yang digunakan untuk menulis sebuah kata, bukan kata itu sendiri. Misalnya, jika kata "biru" ditulis dengan tinta merah, Anda harus mengucapkan "merah". Tugas ini menguji kemampuan untuk mengendalikan diri dan mengatasi gangguan.
-
Tes Berjalan dan Menghitung Mundur: Berjalanlah dengan kecepatan normal sambil menghitung mundur dari 100 dengan selisih tiga angka (100, 97, 94, dan seterusnya). Perhatikan apakah kecepatan berjalan Anda berubah secara signifikan saat melakukan tugas ini. Perubahan kecepatan berjalan dapat mengindikasikan adanya ketegangan kognitif.
Alexander Nigel William Taylor, seorang dosen biopsikologi di Universitas Aberystwyth, menjelaskan bahwa tes-tes ini menguji kemampuan otak, yang menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia. Kemampuan ini dikenal sebagai fleksibilitas kognitif, dan membantu kita beradaptasi dengan situasi yang berubah, beralih di antara tugas, dan mengelola gangguan. Penting untuk dicatat bahwa hasil tes ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi umur seseorang dengan pasti. Namun, tes-tes ini dapat memberikan gambaran tentang kesehatan fisik dan kognitif seseorang, yang merupakan faktor penting dalam penuaan yang sehat.