Pemerintah Provinsi Maluku Utara menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat secara permanen. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial (Sekjen Kemensos), Robben Rico, menyatakan bahwa pembangunan gedung sekolah yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu ini dijadwalkan dimulai pada Juni 2025 dan ditargetkan selesai pada Juni 2026.

Robben Rico menjelaskan bahwa lahan seluas 8 hektar telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara di Desa Rioribati, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat. Sekolah Rakyat ini akan menyediakan pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Seluruh biaya operasional sekolah ini akan sepenuhnya ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sekolah Rakyat ini dirancang khusus untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang beruntung, khususnya mereka yang terdata dalam Desil 1 dan Desil 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Dengan memprioritaskan kelompok ini, pemerintah berharap dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk meraih pendidikan berkualitas.

Untuk tahun ajaran 2025/2026, Maluku Utara akan mulai menerima peserta didik baru. Namun, sebelum gedung sekolah permanen selesai dibangun, kegiatan belajar-mengajar untuk jenjang SMP akan dilaksanakan sementara di Sentra Wasana Bahagia Ternate. Sementara itu, siswa SMA akan memanfaatkan Gedung Rehabilitasi Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) di Kota Sofifi.

Sekjen Kemensos, Robben Rico, juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, atas dukungan penuh dalam penyediaan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Menurutnya, kesiapan Maluku Utara dalam menyambut program ini merupakan contoh yang baik dan menunjukkan komitmen daerah dalam mendukung program pemerintah pusat.

Program Sekolah Rakyat ini merupakan salah satu inisiatif untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Program ini digagas oleh berbagai kementerian dengan tujuan memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan pendidikan yang berkualitas, diharapkan mereka dapat meningkatkan taraf hidup dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.