Golkar Bali Tanggapi Sindiran PDIP Soal Bulan Bung Karno: Apresiasi Juga Jasa Presiden Lain
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bali memberikan respons terhadap pernyataan DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali terkait peringatan Bulan Bung Karno. Pernyataan PDIP sebelumnya menyinggung partai lain yang dianggap masih enggan menggelar acara serupa.
Ketua DPD Partai Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry, menyampaikan apresiasi kepada PDIP dan Pemerintah Provinsi Bali atas penyelenggaraan Bulan Bung Karno yang telah dilakukan sejak tahun 2018. Namun, ia menekankan pentingnya memberikan penghargaan kepada seluruh mantan presiden Indonesia, mulai dari Soeharto hingga Joko Widodo (Jokowi).
"Selain mengapresiasi jasa Bung Karno, kami juga menghargai jasa-jasa para mantan presiden lainnya," ujar Korry, Senin (26/05/2025).
Korry menambahkan, setiap mantan presiden memiliki kontribusi dan kebijakan yang signifikan dalam pembangunan Indonesia pada masanya masing-masing. Menurutnya, mereka telah memberikan andil besar dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memajukan bangsa.
"Beliau dengan cara dan kebijakan masing-masing juga mempunyai andil besar untuk tegaknya NKRI dan kemajuan bangsa Indonesia," ungkap Korry.
Ketika ditanya mengenai rencana Golkar untuk menggelar Bulan Bung Karno atau acara serupa untuk mengenang jasa mantan presiden lainnya, Korry menyatakan bahwa pihaknya belum memikirkan hal tersebut. Saat ini, Golkar Bali tengah fokus pada persiapan Musyawarah Daerah (Musda).
Sebelumnya, PDIP Bali melontarkan sindiran kepada sejumlah partai politik yang dinilai kurang antusias dalam memperingati Bulan Bung Karno. PDIP mengklaim sebagai satu-satunya partai yang secara konsisten menjalankan ajaran-ajaran Bung Karno.
Ketua Bidang Ideologi DPD PDIP Bali, I Ketut Suryadi, menyatakan bahwa banyak partai yang masih ragu untuk ikut merayakan Bulan Bung Karno karena memiliki akar sejarah dengan Orde Baru (Orba).
"Jadi malu-malu ikut, padahal Bung Karno sudah diakui sebagai pahlawan," kata Suryadi saat konferensi pers di Kantor DPD PDIP Bali, Minggu (25/05/2025).
Suryadi menegaskan bahwa PDIP memiliki kedekatan ideologis dan historis yang paling kuat dengan Bung Karno.
"Bali sudah memperingati itu dengan semua komponen dengan surat edaran, tapi sekarang PDI Perjuangan yang memang secara ideologis biologis seolah-olah PDIP yang memiliki Bung Karno," Ujarnya.