Peluncuran Kapal Perusak Korea Utara Berujung Investigasi: Empat Pejabat Ditahan

Insiden peluncuran kapal perusak terbaru Korea Utara berujung pada penahanan sejumlah pejabat tinggi. Terbaru, Wakil Direktur Departemen Industri Amunisi Komite Sentral Partai, Ri Hyong Son, turut diamankan pihak berwenang terkait insiden tersebut. Penangkapan Ri menambah daftar panjang pejabat yang bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran kapal perang 5.000 ton tersebut, menjadi empat orang.

Media pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa Ri Hyong Son dianggap memiliki tanggung jawab besar atas "kecelakaan serius" yang terjadi saat peluncuran kapal. Sebelumnya, manajer galangan kapal, Hong Kil Ho, dan dua pejabat lainnya telah ditahan terkait insiden yang sama. Investigasi ini dilakukan setelah Kim Jong Un secara langsung menyaksikan kegagalan peluncuran kapal dan menyebutnya sebagai "tindakan kriminal akibat kecerobohan total".

KCNA juga melaporkan bahwa upaya pemulihan keseimbangan kapal perang sedang berlangsung intensif dan sesuai jadwal. Prioritas utama saat ini adalah menstabilkan kapal dengan memompa keluar air laut yang masuk ke dalam ruangan yang terendam. Para ahli memperkirakan proses ini akan memakan waktu beberapa hari, sementara untuk mengembalikan posisi kapal secara keseluruhan diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari seminggu.

Berikut daftar pejabat yang ditahan terkait insiden tersebut:

  • Ri Hyong Son, Wakil Direktur Departemen Industri Amunisi Komite Sentral Partai
  • Hong Kil Ho, Manajer Galangan Kapal
  • Dua pejabat galangan kapal lainnya (jabatan tidak disebutkan)

Insiden ini menjadi pukulan telak bagi program modernisasi angkatan laut Korea Utara yang sedang digencarkan oleh Kim Jong Un. Kegagalan peluncuran dan penangkapan sejumlah pejabat mengindikasikan adanya masalah serius dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek strategis di negara tersebut. Meskipun detail mengenai kerusakan kapal dan penyebab pasti kegagalan peluncuran belum diungkapkan secara rinci, insiden ini menimbulkan pertanyaan tentang kualitas konstruksi kapal dan standar keselamatan yang diterapkan di galangan kapal Korea Utara.