Rupiah Menguat di Awal Pekan, Dolar AS Tertekan

Rupiah Menguat di Awal Pekan, Dolar AS Tertekan

Pagi ini, nilai tukar Rupiah menunjukkan tren positif terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan. Berdasarkan pantauan data terkini, mata uang Garuda berhasil menekan dominasi Dolar AS dan bergerak di kisaran Rp 16.170.

Pada pukul 09.35 WIB, Rupiah mencatatkan penguatan sebesar 47,50 poin atau setara dengan 0,29% dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya. Pergerakan ini memberikan angin segar bagi pasar keuangan domestik dan menunjukkan ketahanan Rupiah di tengah dinamika ekonomi global.

Selain terhadap Rupiah, Dolar AS juga terpantau mengalami pelemahan terhadap sejumlah mata uang Asia lainnya. Won Korea Selatan mengalami penguatan sebesar 0,33% terhadap Dolar AS, diikuti oleh Peso Filipina yang menguat tipis 0,03% dan Dolar Baru Taiwan yang menguat 0,34%.

Ringgit Malaysia juga menunjukkan performa yang baik dengan menguat signifikan sebesar 0,63% terhadap Dolar AS. Sementara itu, Yen Jepang mengalami sedikit pelemahan terhadap Dolar AS sebesar 0,19%. Dolar Hong Kong menjadi satu-satunya mata uang Asia yang menguat terhadap Dolar AS, dengan kenaikan sebesar 0,04%.

Di kawasan Asia Selatan, Rupee India mencatatkan penguatan yang cukup signifikan terhadap Dolar AS, yakni sebesar 0,92%. Baht Thailand juga mengikuti tren positif dengan penguatan sebesar 0,21%. Yuan China menjadi pengecualian, dengan Dolar AS justru menguat tipis sebesar 0,19% terhadap mata uang tersebut.

Secara keseluruhan, pergerakan nilai tukar di pasar Asia pada awal pekan ini menunjukkan sentimen negatif terhadap Dolar AS. Penguatan Rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya mengindikasikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi investor dan pelaku pasar, seperti kebijakan moneter, data ekonomi, atau sentimen risiko global.