Acanthophis spp: Mengenal Lebih Dekat Ular Mematikan Penghuni Papua

Di antara keanekaragaman hayati Papua yang memukau, tersimpan potensi bahaya yang tak boleh diabaikan: Acanthophis spp, atau yang lebih dikenal oleh masyarakat lokal sebagai "ular bodoh". Ular ini, dengan reputasinya sebagai salah satu ular paling mematikan di dunia, mendiami wilayah Papua, Papua Nugini, dan Australia, termasuk pulau-pulau kecil di sekitar pantai Papua seperti Biak Numfor, Kepulauan Yapen, dan Raja Ampat.

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hari Suroto, mengungkapkan bahwa Death Adder menduduki peringkat ke-4 sebagai ular paling mematikan di dunia. Keberadaan ular ini menjadi perhatian serius karena habitatnya yang meluas, tidak hanya terbatas pada hutan dan sungai, tetapi juga merambah area jalanan dan bahkan pemukiman warga. Seringkali, ular ini ditemukan memasuki rumah-rumah penduduk, meningkatkan risiko gigitan yang berpotensi fatal.

Warna ular bodoh bervariasi, mulai dari abu-abu hingga kemerahan, dengan ciri khas garis melintang gelap yang menjadi kamuflase alaminya. Kebiasaan hidupnya sebagai makhluk soliter dan nokturnal semakin menambah tingkat kewaspadaan yang diperlukan. Kemampuan kamuflasenya yang luar biasa memungkinkannya untuk bersembunyi dengan sempurna di bawah serasah daun, puing-puing hutan, semak belukar, dan padang rumput.

Ular bodoh Papua memiliki ciri khas warna yang lebih gelap dibandingkan dengan spesies yang ditemukan di Australia. Ukurannya pun relatif kecil, berkisar antara 40 hingga 70 cm, meskipun dapat tumbuh hingga mencapai 1 meter. Ukuran tubuhnya yang relatif kecil dan kemampuan kamuflase yang tinggi membuatnya semakin sulit dideteksi, meningkatkan potensi bahaya bagi manusia yang tidak waspada.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai ular bodoh (Acanthophis spp):

  • Habitat: Papua, Papua Nugini, Australia, termasuk pulau-pulau kecil di sekitar pantai Papua.
  • Ciri-ciri fisik: Warna bervariasi dari abu-abu hingga kemerahan dengan garis melintang gelap. Ukuran 40-70 cm (dapat mencapai 1 meter).
  • Kebiasaan: Soliter, nokturnal, dan pandai berkamuflase.
  • Bahaya: Bisa ular yang sangat mematikan. Menduduki peringkat ke-4 sebagai ular paling mematikan di dunia.
  • Perilaku: Sering ditemukan di jalanan dan pemukiman warga, bahkan memasuki rumah.

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh ular bodoh, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan mengenai ular ini. Apabila menemukan ular ini di sekitar lingkungan tempat tinggal, disarankan untuk tidak mendekat atau mencoba menangkapnya sendiri. Segera hubungi pihak berwenang atau ahli penanganan ular untuk mendapatkan bantuan yang tepat.