DKI Jakarta Siapkan Investasi Awal untuk Ekspansi MRT ke Tangerang Raya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunjukkan keseriusan dalam pengembangan transportasi massal terintegrasi di kawasan metropolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan menyatakan kesiapannya untuk mengalokasikan modal awal bagi proyek perluasan jaringan Moda Raya Terpadu (MRT) hingga ke wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan komitmen ini dengan catatan bahwa skema bisnis yang diterapkan harus memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat. Dukungan finansial dari DKI Jakarta akan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan proyek ambisius ini, yang diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah kemacetan yang telah lama menjadi tantangan di ibu kota.

Menurut Pramono, potensi pengembangan jaringan MRT tidak terbatas hanya pada Tangerang dan Tangerang Selatan. Wilayah lain seperti Tanjung Priok dan Ancol juga dinilai memiliki potensi besar untuk diintegrasikan ke dalam sistem MRT. Dengan memperluas jangkauan MRT, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik, sehingga secara signifikan mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta.

Rencana perpanjangan jalur MRT ke Tangerang Selatan telah memasuki tahap uji kelayakan, dengan serangkaian diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD) yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Diskusi ini melibatkan perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Perhubungan, serta pemerintah daerah terkait di DKI Jakarta dan Banten.

Fokus utama saat ini adalah pada dua jalur potensial, yaitu Pondok Aren–Serpong dan Ciputat–Pondok Cabe, yang direncanakan akan terhubung dengan stasiun utama MRT di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Integrasi ini akan memberikan kemudahan bagi masyarakat di Tangerang Selatan untuk mengakses pusat kota Jakarta dengan lebih cepat dan efisien.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, menyambut baik rencana ekspansi ini dan menegaskan dukungan penuh dari pihaknya. Ia meyakini bahwa perpanjangan jalur MRT akan memperkuat konektivitas antara Jakarta dan wilayah-wilayah penyangga, sehingga meningkatkan mobilitas penduduk dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Namun, Tuhiyat juga menekankan bahwa pendanaan merupakan tantangan utama dalam proyek ini. Tidak semua pemerintah daerah memiliki kapasitas fiskal yang setara dengan DKI Jakarta, sehingga dukungan finansial dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini. Dengan adanya dukungan dari DKI Jakarta sebagai pemrakarsa, serta kerja sama yang solid antara pemerintah daerah dan kementerian terkait, diharapkan proyek perluasan MRT ini dapat segera diimplementasikan dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Jabodetabek.

Berikut adalah point penting yang mendukung proyek ini:

  • Dukungan Finansial DKI Jakarta: Alokasi modal awal dari Pemprov DKI Jakarta untuk proyek perluasan MRT.
  • Integrasi Wilayah: Perluasan jaringan MRT ke Tangerang dan Tangerang Selatan sebagai bagian dari integrasi transportasi Jabodetabek.
  • Pengurangan Kemacetan: Potensi MRT dalam mengurangi kemacetan di Jakarta dengan menjangkau wilayah-wilayah penyangga.
  • Studi Kelayakan dan Diskusi: Tahap uji kelayakan dan diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan keberhasilan proyek.
  • Potensi Jalur: Fokus pada jalur Pondok Aren–Serpong dan Ciputat–Pondok Cabe untuk menghubungkan Tangerang Selatan dengan Jakarta.
  • Dukungan PT MRT Jakarta: Dukungan penuh dari PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk ekspansi jaringan MRT.
  • Tantangan Pendanaan: Identifikasi pendanaan sebagai tantangan utama dan perlunya dukungan finansial dari berbagai pihak.