Keluarga Almarhum Abah Qomar Angkat Bicara Soal Konten Negatif di Area Pemakaman
Keluarga pelawak senior Nurul Qomar, yang lebih dikenal dengan nama Abah Qomar, merasa terusik dengan beredarnya konten video yang menyoroti kondisi makam almarhum. Konten tersebut, yang diunggah di media sosial, menimbulkan kesan bahwa makam Abah Qomar tidak terawat.
Rahardja, putra Abah Qomar, menyampaikan kekecewaannya terhadap oknum pembuat konten tersebut. Ia merasa sedih dan geram karena makam ayahnya dijadikan bahan konten yang tidak berdasar. Rahardja menegaskan bahwa keluarganya sangat memperhatikan makam Abah Qomar dan tidak terima dengan tuduhan yang tidak benar.
"Saya Jay Kaktus, putra Abah Qomar. Saya sangat menyayangkan adanya konten yang menuduh makam ayah saya tidak terurus. Selama 25 tahun saya hidup, selalu saja ada yang memfitnah dan menjelekkan ayah saya. Bahkan setelah meninggal pun, masih ada yang membicarakannya dengan tidak baik. Apa maksudnya?" ungkap Rahardja dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok Abah Qomar.
Rahardja menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa makam Abah Qomar belum dipugar. Pertama, almarhum Abah Qomar semasa hidupnya menginginkan makam yang sederhana. Kedua, makam Abah Qomar masih baru, sehingga tanahnya masih basah dan belum padat. Keluarga berencana untuk melakukan perbaikan setelah tanah makam mengering dan mengeras.
- Almarhum Abah Qomar menginginkan makam yang sederhana.
- Makam masih baru dan tanahnya basah.
- Makam Abah Qomar berdampingan dengan makam kedua orang tuanya.
Siti Mariyam, istri Abah Qomar, juga mengungkapkan kesedihannya atas beredarnya konten negatif tersebut. Ia menyayangkan tindakan oknum yang membuat konten tanpa mencari tahu kebenaran yang sebenarnya. Siti Mariyam menambahkan bahwa setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda, dan tidak bisa disamakan begitu saja.
"Saya merasa sedih dengan adanya konten tersebut. Kami masih dalam suasana duka, dan ada saja hal-hal negatif yang dibicarakan. Mungkin orang tersebut merasa kasihan melihat makam Abah yang tidak terawat. Namun, pikiran dia berbeda dengan pikiran kami. Kita tidak bisa menyamakan pikiran begitu saja," tutur Siti Mariyam.
Rahardja juga menambahkan bahwa oknum pembuat konten tidak mencari tahu lebih lanjut mengenai alasan mengapa makam Abah Qomar belum dipugar. Ia menyarankan agar orang-orang lebih bijak dalam membuat konten dan tidak hanya mengunggah sesuatu tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya. Keluarga berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial dan selalu mencari tahu kebenaran sebelum menyebarkannya.
"Saya melihat dia tidak mencari tahu lebih lanjut mengapa makam belum dipugar. Padahal, saat ini sudah banyak cara untuk mencari informasi, seperti bertanya kepada penjaga makam atau mencari di internet. Menurut saya, hal itu perlu dipelajari. Jangan hanya membuat konten dan mengunggahnya tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya," pungkas Rahardja.