Kebijakan WFA Diproyeksikan Mampu Mengurangi Kepadatan Arus Mudik Lebaran 2025
Kebijakan WFA Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi kebijakan work from anywhere (WFA) akan efektif mengurangi kepadatan arus lalu lintas selama periode mudik Lebaran 2025. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 yang digelar di Kantor Pusat Kemenhub, Jakarta, Minggu (9/3/2025). Rapat tersebut dihadiri oleh kementerian terkait, operator BUMN, stakeholder swasta sektor transportasi, dan berbagai pihak lainnya. Menhub Dudy menjelaskan bahwa berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, penerapan WFA berpotensi signifikan dalam meratakan distribusi pemudik.
Survei yang dilakukan dua kali, dengan dan tanpa skenario WFA, menunjukkan perbedaan yang cukup mencolok. Hasil survei menunjukkan bahwa tanpa kebijakan WFA, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-3 Lebaran dengan jumlah pemudik mencapai 16,8 juta orang. Namun, dengan implementasi WFA, angka tersebut diperkirakan turun menjadi 12,1 juta orang. Ini menunjukkan potensi penurunan jumlah pemudik pada puncak arus mudik hingga sekitar 4,7 juta orang, atau sekitar 28%. Pengurangan jumlah pemudik pada puncak arus mudik ini akan secara signifikan mengurangi kepadatan di jalan raya dan berbagai moda transportasi lainnya.
Proyeksi Moda Transportasi dan Kesiapan Angkutan Lebaran 2025
Menhub juga memaparkan proyeksi moda transportasi yang akan digunakan masyarakat selama mudik Lebaran 2025. Berdasarkan data yang dikumpulkan, berikut adalah prediksi persentase penggunaan moda transportasi:
- Mobil pribadi: 23% (33,69 juta orang)
- Bus: 16,9% (24,76 juta orang)
- Kereta api antarkota: 16,1% (23,58 juta orang)
- Pesawat: 13,5% (19,77 juta orang)
- Sepeda motor: 8,7% (12,74 juta orang)
Untuk mendukung kelancaran arus mudik, berbagai pihak telah melakukan persiapan yang matang. Kemenhub sendiri telah menyediakan 520 bus untuk program mudik gratis, sementara PT KAI menyiapkan 3.464 angkutan kereta api. Jasa Marga juga turut serta menyediakan program mudik gratis dengan syarat dan rute tertentu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga ikut berpartisipasi dengan menyediakan 22.403 kursi untuk program mudik gratisnya.
Prioritas Keselamatan dan Koordinasi Antar-Pemangku Kepentingan
Menhub Dudy menekankan bahwa keselamatan pemudik merupakan prioritas utama dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025. Ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pemudik. Kemenhub sendiri telah melakukan berbagai upaya, termasuk koordinasi di tingkat pusat dan daerah, peningkatan keselamatan dan keamanan angkutan Lebaran, penyediaan informasi mudik dan sosialisasi keselamatan, serta penyediaan data traffic, CCTV, dan program mudik gratis. Upaya ini diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan menjadikan Angkutan Lebaran 2025 sebagai tolok ukur keberhasilan sektor transportasi di Indonesia.
Kemenhub berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan optimalisasi distribusi penumpang ke berbagai tujuan. Koordinasi yang solid antar-pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan mudik Lebaran yang aman, nyaman, dan lancar.