Krisis BBM Melanda Bengkulu: Antrean Panjang Mengular, Harga Eceran Meroket

Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) memicu keresahan di Bengkulu. Antrean panjang kendaraan bermotor mengular di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), mencerminkan kesulitan warga dalam mengakses kebutuhan pokok ini. Di beberapa titik, antrean bahkan mencapai 2 kilometer.

Warsito, seorang warga Sawah Lebar, mengungkapkan bahwa ia telah mengantre sejak pagi tanpa kepastian mendapatkan BBM. Keluhan serupa juga datang dari warga lainnya, yang merasakan dampak kelangkaan ini dalam aktivitas sehari-hari mereka. Mereka berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.

Fauzan, perwakilan Pertamina wilayah Bengkulu, menjelaskan bahwa pasokan BBM terhambat akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai. Akibatnya, distribusi hanya bisa dilakukan melalui jalur darat dari Lubuk Linggau dan Jambi, yang memakan waktu lebih lama dan menimbulkan kendala operasional.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, telah meminta Pertamina untuk menambah kuota BBM ke Bengkulu. Ia menegaskan bahwa masalah ini tidak hanya disebabkan oleh pendangkalan alur laut, tetapi juga adanya ketimpangan distribusi dengan provinsi tetangga. Pemprov Bengkulu akan mengirim surat resmi kepada Menteri BUMN dan Direksi Pertamina untuk meminta tambahan kuota BBM.

Anggota DPRD Kabupaten Seluma, Febrinanda Putra Pratama, menyoroti dampak kelangkaan ini terhadap harga eceran BBM. Di beberapa wilayah, harga bahkan mencapai Rp30.000 per liter, memberatkan masyarakat kecil, nelayan, petani, dan pelaku usaha lokal. Ia mendesak pemerintah daerah untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi cepat.

Kelangkaan ini juga berdampak pada operasional SPBU dan pengecer. Banyak SPBU yang tutup, dan warga kesulitan memperoleh BBM bahkan dari pengecer. Ketua Umum DPP Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, menyatakan bahwa kelangkaan BBM terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Steven menambahkan bahwa satu-satunya solusi jangka panjang adalah segera melakukan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai agar kapal bermuatan besar, termasuk pengangkut BBM, bisa kembali masuk. Ia berharap Pelabuhan Pulau Baai segera kembali normal, sehingga BBM untuk Provinsi Bengkulu bisa kembali disuplai dari depot BBM Pulau Baai.

Dampak Kelangkaan BBM:

  • Antrean Panjang di SPBU
  • Kenaikan Harga Eceran
  • Gangguan Aktivitas Ekonomi
  • Keresahan Masyarakat

Upaya Penanganan:

  • Permintaan Penambahan Kuota BBM
  • Pengawasan Distribusi BBM Bersubsidi
  • Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai