Sulit Memejamkan Mata? Atasi Overthinking di Malam Hari dengan Strategi Jitu

Malam hari seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat dan memulihkan energi setelah seharian beraktivitas. Namun, bagi sebagian orang, malam justru menjadi momok karena pikiran terus berputar dan sulit dihentikan, kondisi ini dikenal sebagai overthinking. Pikiran-pikiran yang seharusnya bisa diabaikan justru mendominasi benak, membuat sulit untuk terlelap dan mengganggu kualitas istirahat.

Overthinking di malam hari bukan hanya sekadar masalah sulit tidur. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini dapat memicu stres, kecemasan, bahkan depresi. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab overthinking dan mencari cara yang efektif untuk mengatasinya. Salah satu penyebab umum overthinking di malam hari adalah kurangnya waktu untuk memproses informasi dan emosi di siang hari. Kesibukan dan tuntutan pekerjaan seringkali membuat kita menunda atau mengabaikan perasaan dan pikiran yang muncul. Akibatnya, pikiran-pikiran tersebut menumpuk dan meledak di malam hari, saat kita mencoba untuk bersantai.

Paparan terhadap teknologi digital juga dapat memperburuk kondisi overthinking. Notifikasi yang terus-menerus, berita yang mengejutkan, dan media sosial yang memicu perbandingan sosial dapat membuat otak terus-menerus aktif dan sulit untuk dimatikan. Selain itu, jam sirkadian tubuh yang tidak normal juga dapat menjadi pemicu overthinking di malam hari. Jam sirkadian adalah jam internal yang mengatur siklus tidur-bangun tubuh. Ketika jam sirkadian terganggu, misalnya karena jadwal tidur yang tidak teratur atau paparan cahaya biru dari layar gadget, kita menjadi lebih mudah terbangun di tengah malam dan sulit untuk kembali tidur. Saat terbangun di tengah malam, pikiran-pikiran negatif dan kekhawatiran seringkali muncul dan sulit untuk dihentikan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi overthinking di malam hari? Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba:

  • Alihkan perhatian. Ketika pikiran mulai berputar, cobalah untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau mandi air hangat.
  • Latih pernapasan. Teknik pernapasan dalam dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan selama beberapa detik, dan hembuskan perlahan melalui mulut.
  • Tulis jurnal. Menulis jurnal dapat membantu melepaskan emosi dan pikiran yang terpendam. Tuliskan apa pun yang ada di pikiran, tanpa perlu khawatir tentang tata bahasa atau struktur kalimat.
  • Ganti pertanyaan 'mengapa' menjadi 'bagaimana'. Alih-alih bertanya 'mengapa ini terjadi padaku?', cobalah bertanya 'bagaimana aku bisa mengatasi masalah ini?' atau 'bagaimana aku bisa belajar dari pengalaman ini?'
  • Ciptakan rutinitas tidur yang menenangkan. Hindari penggunaan gadget sebelum tidur, ciptakan suasana kamar yang nyaman dan gelap, dan lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi atau yoga.
  • Konsultasi dengan profesional. Jika overthinking sudah sangat mengganggu kualitas hidup, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab overthinking dan memberikan terapi yang sesuai.

Dengan menerapkan strategi yang tepat, Anda dapat mengatasi overthinking di malam hari dan mendapatkan tidur yang berkualitas. Ingatlah bahwa perubahan membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan menyerah jika Anda tidak langsung melihat hasilnya. Teruslah mencoba dan temukan strategi yang paling efektif untuk Anda.