Sampah Samarinda Melonjak Tajam Selama Ramadhan: Tantangan Manajemen Limbah di Tengah Tradisi Religius
Sampah Samarinda Melonjak Tajam Selama Ramadhan: Tantangan Manajemen Limbah di Tengah Tradisi Religius
Kota Samarinda menghadapi peningkatan signifikan volume sampah selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda menunjukkan lonjakan volume sampah hingga 15 persen pada pekan pertama bulan suci tersebut, mencapai angka 600 ton per hari. Fenomena ini, yang terjadi secara periodik setiap tahun, menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolaan limbah kota. Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, menjelaskan bahwa lonjakan ini disebabkan oleh dua faktor utama: kebiasaan masyarakat membersihkan rumah secara besar-besaran menjelang Ramadhan dan peningkatan konsumsi makanan dan minuman dalam kemasan sekali pakai, khususnya takjil.
"Tradisi bersih-bersih rumah sebelum Ramadhan, diiringi dengan meningkatnya konsumsi makanan dan minuman kemasan, khususnya selama bulan puasa, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan volume sampah," ungkap Boy Leonardo Sianipar dalam keterangannya Senin (10/3/2025). Beliau menekankan bahwa pola ini berulang setiap tahun dan memerlukan antisipasi yang matang dari pihak berwenang. Meskipun terjadi sedikit penurunan pada pekan kedua Ramadhan, DLH Samarinda memperkirakan akan terjadi lonjakan volume sampah yang lebih besar lagi menjelang perayaan Idul Fitri, seiring dengan meningkatnya aktivitas sosial dan keagamaan, seperti kegiatan buka bersama dan ibadah malam hari. Proyeksi kenaikan volume sampah diperkirakan mencapai 30 persen dari angka normal, mencapai lebih dari 780 ton per hari.
Untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan ini, DLH Samarinda telah mengerahkan seluruh armada pengangkut sampah, berjumlah 67 unit, untuk beroperasi secara penuh. Selain itu, DLH juga telah mempersiapkan langkah antisipatif berupa kemungkinan pemberlakuan lembur bagi 315 petugas kebersihan jika diperlukan. Langkah ini diambil untuk mencegah penumpukan sampah yang dapat mengganggu kenyamanan dan kebersihan kota, serta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan masyarakat. Keberhasilan manajemen sampah selama bulan Ramadhan ini menjadi ujian nyata bagi efektivitas sistem pengelolaan limbah di Samarinda, dan menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah untuk mencari solusi jangka panjang guna menekan volume sampah, khususnya sampah plastik, yang terus meningkat.
DLH Samarinda juga sedang mengevaluasi strategi pengelolaan sampah, mempertimbangkan pendekatan edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendorong pemilahan sampah di sumbernya. Tantangan ke depan bukan hanya sekedar mengangkut sampah, tetapi juga bagaimana mengolah sampah tersebut secara efisien dan ramah lingkungan. Perencanaan yang matang dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta sangat krusial dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kota Samarinda.
Berikut poin-poin penting upaya yang dilakukan DLH Samarinda:
- Mengoperasikan 67 armada pengangkut sampah secara penuh.
- Mempersiapkan opsi lembur bagi 315 petugas kebersihan.
- Menetapkan strategi evaluasi dan pengembangan sistem pengelolaan sampah.
- Meningkatkan edukasi masyarakat untuk mengurangi sampah plastik dan memilah sampah.
Keberhasilan dalam mengatasi lonjakan sampah selama Ramadhan ini akan menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam mengelola lingkungan hidup di Kota Samarinda.