Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan kritik terhadap inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melibatkan barak militer sebagai bagian dari program pembinaan siswa. Menurutnya, pendekatan ini perlu ditinjau kembali secara komprehensif.

Haedar Nashir menekankan bahwa pembentukan karakter dan disiplin tidak semata-mata bergantung pada pelatihan fisik. Ia berpendapat bahwa pendidikan yang efektif harus mempertimbangkan aspek mentalitas dan didasarkan pada kajian akademik yang mendalam. Penerapan kurikulum dan metode yang tepat, yang dihasilkan dari riset dan analisis yang cermat, akan memberikan hasil yang lebih optimal.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan Haedar Nashir:

• Kajian Ulang: Program pengiriman siswa ke barak militer sebaiknya dikaji ulang dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan akademisi.
• Landasan Hukum dan Akademik: Setiap program pendidikan harus memiliki landasan hukum yang kuat dan didasarkan pada naskah akademik yang komprehensif. Naskah akademik ini harus melalui proses pengkritisan dan masukan dari berbagai pihak terkait.
• Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Pengembangan program pendidikan, termasuk yang bertujuan untuk pembentukan karakter, harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti akademisi, praktisi pendidikan, dan organisasi masyarakat.
• Komunikasi dengan Kemendikbudristek: Pemerintah Provinsi Jawa Barat disarankan untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan. Tujuannya adalah untuk memastikan program tersebut selaras dengan sistem pendidikan nasional dan memenuhi standar yang ditetapkan.

Haedar Nashir menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan, yang tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial. Ia berharap agar program-program pendidikan yang dirancang dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan siswa dan kemajuan bangsa.