Diesel Menghidupkan Kembali Tren Celana Jeans Pinggul Rendah di Milan Fashion Week
Diesel Menghidupkan Kembali Tren Celana Jeans Pinggul Rendah di Milan Fashion Week
Gelaran Milan Fashion Week Fall/Winter 2025 menyaksikan kembalinya tren celana jeans low-rise yang sempat populer di awal tahun 2000-an. Rumah mode Diesel, yang dikenal dengan koleksi denim ikoniknya, menjadi salah satu pengusung utama tren ini, menampilkan desain yang berani dan provokatif dalam koleksi terbaru rancangan Glenn Martens.
Sorotan utama dari peragaan Diesel adalah celana jeans low-rise ekstrem yang diperagakan oleh tiga model, dua pria dan satu wanita. Potongan celana yang sangat rendah, hingga memperlihatkan bagian atas bokong, menarik perhatian dan memicu perdebatan di kalangan pengamat mode. Desain ini mengingatkan kembali pada 'Bumster jeans' karya Alexander McQueen tahun 1993, sebuah desain yang melahirkan tren celana hipster dan menjadi bagian penting dari warisan fashion Y2K.
"Sejak McQueen tidak lagi memproduksi Bumsters, saya melihat peluang untuk menghidupkannya kembali," ungkap Martens menjelang peragaan busana. Keunikan celana jeans low-rise Diesel terletak pada penggunaan jockstrap elastis yang terintegrasi, sebuah fitur fungsional yang memastikan celana tetap nyaman dan terpasang dengan baik di tubuh. Hal ini menunjukkan perhatian detail yang tinggi, melampaui sekadar tren semata.
Martens menegaskan bahwa koleksi ini bukan hanya untuk panggung peragaan, tetapi juga akan diproduksi secara massal untuk pasar ritel. Hal ini menunjukkan kepercayaan diri Diesel terhadap tren yang mereka usung, mengingat popularitas celana low-rise yang sedang kembali naik, terutama di kalangan Generasi Z, yang kerap memamerkannya di media sosial.
Tren ini bukanlah fenomena yang berdiri sendiri. Beberapa desainer lain juga telah menampilkan desain serupa. Sebelumnya, Dsquared2 telah menampilkan jeans dengan potongan yang sangat rendah di peragaan busana perayaan 30 tahun eksistensinya. Hal ini semakin menguatkan prediksi bahwa persaingan di antara rumah mode untuk menciptakan desain celana jeans paling ekstrem sedang terjadi.
Meskipun kontroversial dan memicu pro-kontra, kembalinya tren low-rise jeans merefleksikan dinamika industri mode yang terus menerus menantang batasan estetika dan norma berpakaian konvensional. Setelah bagian dada yang terbuka menjadi pemandangan umum di runway Milan, Diesel kini berhasil mendorong batas eksposur area tubuh lain, memicu diskusi luas dan menarik perhatian publik terhadap evolusi ekspresi diri melalui fashion.
Dengan demikian, kehadiran celana jeans low-rise Diesel bukan hanya sekadar tren semata, tetapi merupakan sebuah pernyataan mode yang berani, yang mencerminkan siklus berulang dari tren fashion serta kemampuan industri mode untuk menginterpretasikan kembali elemen-elemen klasik dengan sentuhan kontemporer yang provokatif.
Fitur unik celana jeans low-rise Diesel:
- Potongan ekstrem rendah
- Penggunaan jockstrap elastis terintegrasi
- Diproduksi untuk pasar retail