Kemitraan Strategis Indonesia-Tiongkok di Batang Diproyeksikan Ciptakan Peluang Kerja Skala Besar
Pemerintah Indonesia dan Tiongkok telah menyepakati serangkaian kerja sama strategis yang diharapkan dapat memberikan dampak positif signifikan bagi perekonomian kedua negara. Salah satu poin utama dalam kesepakatan ini adalah perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Two Countries Two Parks (TCTP). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa inisiatif ini berpotensi menciptakan hingga 100 ribu lapangan pekerjaan baru di Indonesia.
Dalam keterangan persnya usai kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, di Istana Kepresidenan Jakarta, Airlangga menjelaskan bahwa proyek TCTP ini akan berfokus pada tiga lokasi strategis. Di Indonesia, kawasan Batang dan Bintan telah dipilih sebagai pusat pengembangan, sementara di Tiongkok, Provinsi Fujian akan menjadi mitra utama. Proyek di Batang, yang mencakup lahan seluas 500 hektar, diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi dan transformasi industri, dengan ambisi menjadi "Sichuan-nya Indonesia". Sementara itu, di Bintan, fokus akan diberikan pada pengembangan kawasan industri yang sudah ada. Pengembangan TCTP di Provinsi Fujian diharap dapat menjadi partner yang solid untuk pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Airlangga menekankan bahwa kerja sama ini akan menarik investasi asing yang signifikan ke Indonesia dan memperkuat rantai pasok antara kedua negara. Investasi awal di Batang diperkirakan mencapai 3 miliar dolar AS, dan proyek-proyek lain sedang dalam tahap perencanaan. Dampak positifnya tidak hanya terbatas pada penciptaan lapangan kerja, tetapi juga pada peningkatan kapasitas produksi dan daya saing industri Indonesia. Pemerintah menargetkan lebih dari 100 ribu tenaga kerja dapat terserap di kawasan Batang.
Kerja sama ini juga meliputi:
- Pengembangan infrastruktur
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia
- Transfer teknologi
- Promosi investasi
Dengan adanya komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, kemitraan strategis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan Tiongkok.