Sentimen Pasar Global Menekan Harga Komoditas, Pemerintah Waspadai Dampak Penerimaan Negara

Kinerja sejumlah komoditas utama seperti energi, pangan, dan logam masih menunjukkan tren penurunan harga, meskipun terdapat pelonggaran tarif impor antara Amerika Serikat dan China. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pelemahan harga ini menjadi perhatian pemerintah, terutama dampaknya terhadap penerimaan negara.

Sri Mulyani menyoroti penurunan harga minyak sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi pendapatan negara. Pada Mei 2025, harga minyak global tercatat sebesar US$ 64,9 per barel (data penutupan 21 Mei). Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya (MtM), penurunan 13 persen sejak awal tahun (YtD), dan penurunan signifikan sebesar 14,5 persen dibandingkan Mei 2024 (YoY).

Tidak hanya minyak, harga batu bara juga mengalami penurunan yang cukup dalam. Harga batu bara saat ini berada di level US$ 100,4 per ton. Secara YtD, harga batu bara turun 19,8 persen dan secara YoY anjlok 20,1 persen. Meskipun demikian, terdapat sedikit kenaikan sebesar 5,7 persen secara MtM. Sri Mulyani menekankan bahwa penurunan harga batu bara secara tahunan dapat berdampak signifikan terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Untuk komoditas pangan, harga crude palm oil (CPO) tercatat sebesar US$ 914,4 per ton. Harga ini juga mengalami penurunan, yaitu 2,5 persen MtM dan 16,9 persen YtD, meskipun menunjukkan kenaikan 19,7 persen YoY. Sementara itu, harga beras mencapai US$ 13,2 per cwt, mengalami penurunan sebesar 2,8 persen MtM, 6,2 persen YtD, dan 24,5 persen YoY. Penurunan harga beras ini, menurut Sri Mulyani, dipengaruhi oleh panen dan produksi yang baik.

Pada sektor logam, harga nikel mengalami penurunan sebesar 0,1 persen MtM dan 10,8 persen YoY. Namun, masih terdapat kenaikan sebesar 1,8 persen YtD. Harga nikel saat ini tercatat sebesar US$ 15.602 per ton. Di sisi lain, harga tembaga menunjukkan tren positif dengan tercatat sebesar US$ 9.533,5 per ton. Nilai ini naik 3,8 persen MtM, 8,7 persen YtD, dan 4,1 persen YoY.

Berikut adalah rincian perubahan harga komoditas:

  • Minyak:
    • MtM: Turun 2,9%
    • YtD: Turun 13%
    • YoY: Turun 14,5%
  • Batu Bara:
    • MtM: Naik 5,7%
    • YtD: Turun 19,8%
    • YoY: Turun 20,1%
  • CPO:
    • MtM: Turun 2,5%
    • YtD: Turun 16,9%
    • YoY: Naik 19,7%
  • Beras:
    • MtM: Turun 2,8%
    • YtD: Turun 6,2%
    • YoY: Turun 24,5%
  • Nikel:
    • MtM: Turun 0,1%
    • YtD: Naik 1,8%
    • YoY: Turun 10,8%
  • Tembaga:
    • MtM: Naik 3,8%
    • YtD: Naik 8,7%
    • YoY: Naik 4,1%

Penurunan harga komoditas ini menjadi perhatian pemerintah karena berpotensi mempengaruhi penerimaan negara. Pemerintah akan terus memantau perkembangan pasar global dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.