Eksploitasi Adopsi Anjing Terungkap: Wanita di China Diduga Jadikan Hewan Peliharaan Sebagai Santapan
Kasus penyalahgunaan adopsi hewan kembali mencuat, kali ini melibatkan seorang wanita asal China yang diduga memanfaatkan program adopsi anjing untuk memenuhi konsumsi daging anjingnya. Aksi yang dikecam banyak pihak ini terungkap setelah unggahan media sosialnya menjadi viral.
Wanita yang menggunakan nama samaran Zhixuan, pemilik sebuah toko grosir, dituduh menghubungi berbagai tempat penampungan hewan di Provinsi Liaoning dengan dalih ingin mengadopsi anjing. Ia meyakinkan pihak penampungan bahwa anjing-anjing tersebut akan dirawat dengan baik, bahkan bersedia menerima kunjungan berkala untuk memastikan kesejahteraan hewan yang diadopsi. Namun, fakta yang terungkap justru sangat berbeda.
Berdasarkan laporan media lokal, Zhixuan diduga kuat telah melakukan praktik adopsi anjing dari berbagai penampungan dengan tujuan utama untuk menyembelih dan mengonsumsi dagingnya. Kecurigaan ini muncul setelah tangkapan layar unggahan media sosialnya beredar luas. Dalam unggahan tersebut, terlihat Zhixuan sedang memasak daging anjing dengan keterangan yang provokatif, "Daging anjing hampir matang. Sempurna untuk disantap saat hujan sambil minum."
Tidak hanya itu, dalam unggahan lain, ia juga memamerkan anaknya yang sedang menyantap daging tersebut dengan keterangan, "Hanya yang terbaik untuk si kecil (anaknya)." Unggahan-unggahan inilah yang memicu kemarahan para pecinta hewan dan aktivis kesejahteraan hewan.
Pihak penampungan hewan yang merasa tertipu segera melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Seorang direktur kelompok penyelamat hewan, Tan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyebarkan informasi mengenai identitas Zhixuan ke berbagai toko hewan peliharaan dan penampungan di wilayah tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Ia juga mengimbau agar proses adopsi diperketat dengan melakukan verifikasi yang lebih mendalam terhadap calon pengadopsi.
Tan menambahkan bahwa Zhixuan sempat menghubunginya secara pribadi, namun menolak untuk meminta maaf atas perbuatannya. Insiden ini telah menjadi perbincangan hangat di media sosial Tiongkok, dengan jutaan warganet mengecam tindakan Zhixuan. Banyak yang menyuarakan kekecewaan dan kemarahan atas perlakuan Zhixuan terhadap anjing-anjing yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dan perlindungan.
Beberapa komentar netizen antara lain:
- "Orang seperti Zhixuan sungguh menjijikkan. Anjing-anjing malang itu mengira mereka telah menemukan rumah penuh kasih, tapi justru dibawa ke neraka."
- "Kapan Pemerintah China akan menerapkan hukum untuk menghukum mereka yang terang-terangan mengabaikan kehidupan seperti ini?"
Pada tanggal 13 Mei, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa Zhixuan memang memasak dan mengonsumsi daging anjing. Kasus ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Akibatnya, akun media sosial Zhixuan telah dikunci, seluruh unggahan disembunyikan, dan permintaan pertemanan dinonaktifkan.
Perlu dicatat bahwa meskipun konsumsi daging anjing telah dikecam secara luas, praktik ini belum dilarang secara nasional di sebagian besar wilayah China. Beberapa orang masih mempercayai bahwa konsumsi daging anjing dapat meningkatkan vitalitas pria atau meredakan radang sendi, meskipun klaim ini belum terbukti secara ilmiah. Sebaliknya, konsumsi daging anjing justru dapat menimbulkan risiko kesehatan dan keamanan pangan.
Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2020, Kota Shenzhen menjadi salah satu kota pertama di China yang secara resmi melarang konsumsi daging kucing dan anjing. Pelanggar dapat dikenakan denda yang signifikan.
Kasus ini kembali memicu perdebatan mengenai perlindungan hewan dan perlunya regulasi yang lebih ketat terkait adopsi hewan peliharaan di China.