Pemerintah Gelontorkan Serangkaian Stimulus Ekonomi untuk Dorong Pertumbuhan di Kuartal II 2025
Pemerintah Republik Indonesia mengumumkan serangkaian langkah stimulus ekonomi yang komprehensif dengan tujuan utama menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua tahun 2025. Inisiatif ini dirancang untuk secara langsung mempengaruhi dan meningkatkan konsumsi domestik masyarakat, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara.
Fokus utama dari paket stimulus ini adalah pemberian diskon signifikan pada tarif listrik, menawarkan potongan harga pada tarif transportasi, dan memberikan subsidi upah yang ditargetkan kepada pekerja dengan pendapatan di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Kebijakan-kebijakan ini merupakan hasil dari serangkaian diskusi dan perencanaan yang matang, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam rapat koordinasi penting di Jakarta pada hari Jumat, 23 Mei 2025.
Menteri Koordinator Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa waktu peluncuran stimulus ini sangat strategis, memanfaatkan momentum libur sekolah yang akan datang dan penyaluran gaji ke-13 yang dijadwalkan pada bulan Juni dan Juli 2025. Pemerintah berharap bahwa kombinasi faktor-faktor ini akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk peningkatan pengeluaran konsumen dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
"Stimulus ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di kuartal kedua. Kami secara strategis memanfaatkan momentum ini untuk mendorong konsumsi masyarakat," ujar Airlangga. Dia menekankan pentingnya kuartal kedua sebagai periode krusial, terutama karena tidak adanya hari besar keagamaan besar seperti Natal atau Idul Fitri yang secara tradisional memicu peningkatan konsumsi.
Untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pemerintah telah menguraikan enam stimulus utama yang dirancang untuk memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor:
- Diskon Tarif Transportasi: Pemerintah akan menawarkan diskon untuk tiket kereta api, tiket pesawat udara, dan tarif angkutan laut selama musim libur sekolah. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan merangsang kegiatan ekonomi di seluruh wilayah.
- Potongan Tarif Tol: Potongan tarif tol juga akan diterapkan untuk mengakomodasi sekitar 110 juta pengguna selama periode Juni dan Juli 2025. Langkah ini diharapkan dapat mendukung perjalanan dengan kendaraan pribadi selama musim liburan, memfasilitasi perjalanan dan pengeluaran terkait.
- Diskon Listrik 50 Persen: Pemerintah akan memberikan diskon 50 persen untuk tarif listrik bagi rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA. Stimulus ini ditargetkan untuk menjangkau 79,3 juta pelanggan selama dua bulan berikutnya, meringankan beban keuangan mereka dan meningkatkan pengeluaran yang dapat dibelanjakan.
- Penambahan Bantuan Sosial: Program bantuan sosial akan diperkuat dengan meningkatkan alokasi bantuan berupa kartu sembako dan bantuan pangan kepada 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dukungan tambahan ini akan membantu keluarga yang rentan memenuhi kebutuhan dasar mereka dan mempertahankan tingkat konsumsi yang stabil.
- Bantuan Subsidi Upah (BSU): Bantuan Subsidi Upah (BSU) akan diberikan kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta atau sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP), termasuk guru honorer. Langkah ini bertujuan untuk melindungi daya beli kelas pekerja di tengah ketidakpastian ekonomi global dan memastikan mereka dapat terus berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
- Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK): Pemerintah juga akan memperpanjang diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi pekerja di sektor padat karya. Dukungan ini bertujuan untuk mendukung keberlangsungan industri dan melindungi tenaga kerja, memastikan bahwa bisnis dapat terus beroperasi dan menyediakan lapangan kerja.
Selain stimulus langsung ini, pemerintah juga mendorong pemerintah daerah untuk secara aktif menyelenggarakan berbagai acara pariwisata dan hiburan lokal selama musim libur sekolah. Inisiatif ini dipandang penting untuk mendukung pergerakan masyarakat di dalam negeri dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
"Pemerintah daerah kami ajak untuk menciptakan berbagai acara agar masyarakat tetap bergerak, tidak stagnan di kota besar saja. Ini penting untuk menjaga distribusi pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga.
Paket stimulus, yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi, rencananya akan diluncurkan secara resmi pada 5 Juni 2025. Airlangga menekankan bahwa sinergi antara kementerian dan lembaga akan menjadi kunci untuk keberhasilan implementasi program ini.
"Program ini harus bisa dijalankan tepat waktu dan memberikan dampak nyata. Oleh karena itu, koordinasi antar instansi harus diperkuat," ujarnya.
Dengan paket stimulus komprehensif ini, pemerintah berharap konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor signifikan terhadap PDB Indonesia, akan terus tumbuh, sehingga mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5 persen pada kuartal II 2025.