Investigasi Ungkap Insiden Lufthansa: Pesawat Sempat Terbang Tanpa Pilot Akibat Kopilot Tak Sadarkan Diri

Otoritas investigasi kecelakaan penerbangan Spanyol (CIAIAC) telah merilis laporan resmi terkait insiden yang melibatkan pesawat Lufthansa pada 17 Februari 2024. Peristiwa ini mengungkap momen kritis ketika pesawat dengan 205 orang di dalamnya sempat beroperasi tanpa kendali pilot selama kurang lebih 10 menit.

Menurut laporan tersebut, insiden terjadi saat pesawat Airbus A321 dengan rute Frankfurt, Jerman menuju Seville, Spanyol, sedang dalam penerbangan. Kapten pesawat meninggalkan kokpit untuk sementara waktu, meninggalkan kopilot seorang diri di ruang kemudi. Secara tak terduga, kopilot berusia 38 tahun tersebut mengalami kehilangan kesadaran mendadak akibat kondisi neurologis yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Selama periode kritis tersebut, pesawat tetap terbang stabil berkat sistem autopilot yang aktif. Namun, rekaman suara dari kokpit mengungkapkan adanya suara-suara aneh dan gerakan kontrol yang tidak disengaja, mengindikasikan kondisi sudden and severe incapacitation yang dialami kopilot. Upaya petugas pengatur lalu lintas udara untuk menghubungi kokpit berulang kali tidak membuahkan hasil.

Kapten pesawat yang kembali ke kokpit menghadapi kesulitan untuk masuk kembali. Setelah upaya membuka pintu dengan kode akses standar gagal karena tidak ada respons, kapten terpaksa menggunakan kode darurat untuk membuka pintu dan segera mengambil alih kendali pesawat.

Setelah berhasil masuk kokpit, kapten melakukan take over kendali pesawat. Kopilot yang tidak sadarkan diri mendapatkan pertolongan pertama dari awak kabin dan seorang penumpang yang berprofesi sebagai dokter. Setelah siuman, kopilot dilaporkan mengingat kejadian saat dirinya ditangani.

Mengingat situasi darurat, kapten memutuskan untuk mengalihkan penerbangan dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Adolfo Suárez Madrid-Barajas. Setibanya di bandara, kopilot segera dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Sertifikat medisnya saat ini telah ditangguhkan.

Temuan investigasi CIAIAC menunjukkan bahwa kondisi medis yang dialami kopilot tidak terdeteksi selama pemeriksaan aeromedis rutin sebelumnya. Otoritas penerbangan menekankan bahwa insiden semacam ini meskipun jarang terjadi, tetap merupakan risiko yang nyata dalam penerbangan.

Data insiden transportasi Uni Eropa mencatat 287 kasus ketidakmampuan pilot selama penerbangan dalam periode 2019-2024. Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) juga melaporkan 39 kasus serupa antara tahun 1993 hingga 1998.

Pihak maskapai Lufthansa menyatakan bahwa mereka telah bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam investigasi ini dan telah melakukan penyelidikan internal. Namun, Lufthansa belum memberikan komentar lebih lanjut terkait laporan akhir CIAIAC.

Maskapai penerbangan terus berupaya meningkatkan prosedur keselamatan dan pemantauan kesehatan pilot untuk meminimalkan risiko insiden serupa di masa mendatang.