Misteri Kematian Ibu dan Anak di Tambora: Polisi Temukan Tanda Kekerasan

Misteri Kematian Ibu dan Anak di Tambora: Polisi Temukan Tanda Kekerasan

Penemuan jenazah TSL (53) dan ES (35), ibu dan anak, di dalam tandon air rumah mereka di kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis, 6 Maret 2025, telah mengungkap sebuah kasus yang penuh misteri. Investigasi polisi yang berawal dari laporan orang hilang kini tertuju pada dugaan pembunuhan, mengingat ditemukannya tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban. Kronologi kejadian masih diselidiki secara intensif oleh pihak berwajib.

Proses penyelidikan bermula dari laporan yang disampaikan Ronny (32), anak TSL dan adik ES, kepada pihak berwenang. Ronny melaporkan bahwa ibunya dan kakaknya telah menghilang sejak Sabtu, 1 Maret 2025. Ia mengaku tidak dapat menghubungi mereka sejak Sabtu sore. Ketidakmampuannya menghubungi kedua anggota keluarganya tersebut memicu kekhawatiran yang berujung pada pelaporan resmi ke Polsek Tambora pada Senin, 3 Maret 2025. Setelah penyelidikan awal di tingkat Polsek Tambora tidak membuahkan hasil, laporan tersebut kemudian ditingkatkan ke Polres Jakarta Barat pada Kamis, 6 Maret 2025.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, menjelaskan bahwa laporan kehilangan tersebut menjadi titik awal terungkapnya kasus ini. "Awalnya laporan dari masyarakat terkait adanya laporan kehilangan. Pelapor ini adalah anak dari korban," ungkap Dimitri saat dikonfirmasi di Kantor Polres Metro Jakarta Barat, Daan Mogot, Senin, 10 Maret 2025. Ia menambahkan bahwa Ronny menyatakan tidak mengetahui keberadaan ibunya dan kakaknya hingga akhirnya ditemukan di dalam tandon air rumah tersebut sekitar pukul 23.40 WIB pada hari Kamis, 6 Maret 2025. Penemuan tersebut sontak mengejutkan dan mengundang berbagai spekulasi.

Hasil visum sementara yang dilakukan oleh tim medis kepolisian menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan benda tumpul pada tubuh kedua korban. "Ditemukan tanda-tanda kekerasan benda tumpul di tubuh korban. Tapi ini kan masih bersifat visum sementara. Untuk hasil otopsi masih menunggu dari RS Polri," jelas AKP Dimitri. Temuan ini semakin menguatkan dugaan bahwa TSL dan ES merupakan korban pembunuhan. Namun, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung, menyatakan bahwa polisi masih belum dapat merilis kronologi kejadian secara detail dan masih terus bekerja untuk mengungkap detail peristiwa tersebut secara lengkap. Tim penyidik saat ini tengah mengumpulkan berbagai bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap siapa pelaku dan motif di balik pembunuhan tersebut.

Proses investigasi masih berlangsung, dan pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kasus ini untuk segera melapor kepada pihak berwajib. Pengungkapan kasus ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi keluarga korban dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga pelaku tertangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Urutan Kejadian:

  • Sabtu, 1 Maret 2025: TSL dan ES dilaporkan hilang oleh Ronny.
  • Senin, 3 Maret 2025: Ronny melaporkan kehilangan tersebut ke Polsek Tambora.
  • Kamis, 6 Maret 2025: Laporan ditingkatkan ke Polres Jakarta Barat dan jenazah TSL dan ES ditemukan.
  • Senin, 10 Maret 2025: Polisi memberikan keterangan pers terkait penemuan jenazah dan hasil visum sementara.