Pengakuan Jokowi Soal Nama Kecil Mulyono, Relawan Prabowo: Pergantian Nama Adat Jawa
Pengakuan mengejutkan datang dari Presiden Joko Widodo terkait nama kecilnya. Dalam pernyataan terbarunya, Jokowi mengungkapkan bahwa ia pernah dipanggil Mulyono sebelum akhirnya dikenal dengan nama Joko Widodo. Menanggapi hal ini, Immanuel Ebenezer, Ketua Umum Kelompok Relawan Prabowo, menyatakan bahwa tradisi mengganti nama adalah hal yang lazim dalam budaya Jawa.
"Di Jawa, pergantian nama adalah hal biasa sejak dulu. Jadi, saya tidak terkejut," ujar Noel kepada awak media. Ia menambahkan bahwa Jokowi sendiri tidak mempermasalahkan panggilan Mulyono. Noel justru menyoroti mengapa tidak ada yang mempersoalkan panggilan 'Jokowi', padahal nama resminya adalah Joko Widodo.
Menurut Noel, orang tua zaman dahulu sering mengganti nama anak jika dirasa kurang cocok. "Misalnya, orang tua tidak sreg dengan nama Mulyono, ya diganti menjadi Joko Widodo. Pemberian nama pada zaman dulu pasti mengandung makna tertentu," jelasnya.
Meski demikian, Noel menegaskan bahwa nama definitif Presiden adalah Joko Widodo, sementara 'Jokowi' hanyalah panggilan populer. Ia menjelaskan bahwa secara administratif, nama yang tertera adalah Joko Widodo.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Jokowi memiliki nama 'Purwoko' semasa kecil. Namun, kabar ini dibantah langsung oleh Jokowi. Ia menegaskan bahwa nama kecilnya adalah Mulyono, bukan Purwoko.
"Tidak ada yang menyebut saya punya nama Purwoko. Seingat saya, waktu kecil nama saya Mulyono," ungkap Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo.
Presiden yang menjabat dari tahun 2014 hingga 2024 itu bercerita bahwa nama Mulyono diganti oleh orang tuanya karena ia sering sakit-sakitan. Akhirnya, nama tersebut diubah menjadi Joko Widodo.